JAWAB PERTANYAAN BERIKUT DENGAN TEPAT !
SEMUA DIKERJAKAN DI
POSTING KOMENTAR
Tuliskan Nama dan
Jurusan terlebih dahuli!
Pertanyaan : 1
Saudara Pemakalah, atau Penyaji, Anda calon Bidan yang baik dilihat dari cara penyajian KTI Anda, Pertanyaan tentang KTI yang ini, penting sekali tentang rasa mager yang datang menghantui, Bagaimana cara menghilangkan rasa malas or 'mager' saat hendak memulai dalam membuat essay atau KTI ?
Pertanyaan : 2
Saudara Pemakalah uraian Anda tentang Karya Tulis
Ilmiah. Kedua hal tentang batasan karya
esai, KTI yang ingin dilombakan.
Bagaimana
Pendapat penulis dari sekian banyak pemaparan atau presentasi materi Esai, atau
KTI, ada pendahuluan, isi dan penutup. Di dalam penulisan esai tidak dituliskan
pendahuluan, isi, sama penutup? Hanya sebatas format. Terus bagaimana esai buat
lomba debat, boleh tidak hanya sampai ide/gagasan dari masalah yang kita
angkat? Jelaskan alasannya ?
Pertanyaan : 3
Saudara
Pemakalah apakah dalam pembuatan Esai, KTI (makalah) membutuhkan terjun ke
lapangan langsung untuk pengambilan data ? Misalnya dalam penyusunan
skripsi biasanya ada 3 metode pengumpulan data observasi, wawancara,
dokumentasi. Mohon penjelasannya. Apakah pembuatan KTI harus memakai ke tiga
metode itu ?
Pertanyaan : 4
Pemakalah yang baik hati, apakah perbedaan esai beasiswa dan lomba. Kalau Essay beasiswa sama Essay lomba, apakah format (caranya) sama penulisan essay tersebut ?
Apakah ada pembedaan format tersebut ? Dan bagaimana cara kita supaya bisa mendapatkan
ide yang menarik ?
Pertanyaan : 5
Pemakalah penyajian Anda sudah baik, kemudian pertanyaan
tentang esai terkait tentang porsi fakta dan opini dalam esai. Perbedaan esai populer dan karya tulis ilmiah itu seperti
apa? Presentase fakta dan opini dalam esai bagaimana yang pas? (Misalnya fakta
75%, opini 25%) Jelaskan!
Pertanyaan : 6
Sebagai
Pemaklah sekaligus penulis Karya Tulis Ilmiah, untuk daftar pustaka yang baik
dibutuhkan berapa sumber untuk sempurnanya sebuah Karya Tulis Ilmiah ?
Jelaskan!
Pertanyaan : 7
Sebagai
Penulis, Saudara Pemakalah, Anda tidak sedikit pun penasaran dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah, apa yang dimaksud literature review ? Jelaskan secara singkat
mengenai literature review tersebut !
Pertanyaan : 8
Saudari
Penyaji atau Pemakalah, untuk memodifikasi dan memulai menulis KTI dari bahan yang sudah ada itu terkadang sulit, bagaimana
cara termudah agar dapat mencari ide kreatif untuk memulai menulis KTI tersebut?
Pertanyaan : 9
Saudara Penyaji, atau Pemakalah, Nah ini nih gaes
yang penting, jangan sampai kemakan hoax karena sumber yang tidak relevan. Bagaimana
cara mencari sumber yang relevan itu
? dan Bagaimana apa ada web-web khusus dan yang dikatakan relevan itu bagaimana
? Tolong pencerahannya !
Pertanyaan : 10
Pemakalah yang terhormat, sebagai peserta diskusi
sebenarnya, apakah perbedaan antara KTI dan makalah. Apakah makalah itu? Tapi lebih ke sistematika penulisan.
Karena saya pernah punya pengalaman kalau aturan atau sistematika KTI itu lebih
rumit. Meski agak sama dengan sistematika makalah. Bagaimana pendapat Anda ?
Jelaskan.
00 selamat
mengerjakan 00
40 komentar:
Nama: Andini
Kelas: 1b kebidanan
1.~ Belajarlah saat pikiranmu sedang tenang.
~Belajar dengan cara yang kamu sukai.
~Jika kamu suka, kamu bisa belajar sambil mendengarkan musik.
~Jangan belajar jika terpaksa.
~Belajar dengan santai.
~Melakukan aktifitas meditasi untuk menetralisir kejenuhan belajar dan menetralisir berbagai kondisi mental yang negative lainnya seperti stress, rasa cemas, tidak PD, dan menanamkan kondisi ketenangan sampai ke alam bawah sadar.
~Menciptakan suasana yang menyenangkan di ruang belajar.
2.Sebenarnya, betul sekali, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. Misalnya dalam penyusunan skripsikan biasanya ada 3 metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumen data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan.
Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7.Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Kalo untuk cari referensi, kalian bisa cari di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi...
Yang relevan itu yg berkaitan dgn bidang/topik tersebut.
10. Pendapat saya, KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Lita Ceria Sitorus
Nim : P17124020065
Kelas : 1 B Kebidanan
JAWABAN :
1. janagn biarkan rasa malas masuk, tahan godaan, buatlah tenggat waktu, buat jadwal dengan dosen pembimbing, cari motivasi, jalani secara kosisten, Rencanakan dan petakan kegiatan yang akan dilaksanakan esok, Bayangkan betapa nikmatnya kalau udah jadi bab 1 – 5
2. benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari bagaimama latar belakang kita, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide agar menarik, kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review atau tinjauan pustaka adalah istilah yang sering dikerjakan oleh mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi.uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.
8.Menjelajah Internet, Membaca Buku, Konsultasi dengan Dosen, Memperhatikan Keadaan Lingkungan Sekitar, Berpikir Kreatif dalam Menghadapi Masalah, Tanamkan Pola Pikir yang Tepat,Teguhkan Niat dan Bulatkan Tekad, Berpikiran Terbuka.
9.Kalau untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi...
Yang relevan itu yg berkaitan dgn bidang/topik tersebut.
10. KTI itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Berlian Margaretha
Kelas : D3-Kebidanan Tingkat 1B
NIM : P17124020046
1. Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yang kita suka. Kalau semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Iya hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Penulisan KTI sangatlah kompleks berbeda dengan penulisan esai yang merupakan ide dari penulis yang secara langsung dapat dituangkan dalam beberapa halaman dan waktu yang sangat singkat. Persentase fakta dan opini dalam essai adalah kalo 75% fakta dan 25% opini maka dalam essai fakta dan opini ini harus seimbang dengan gagasan
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama : Esti Wulandari
NIM : P17124020053
Prodi : D III Kebidanan 1B
1. Cara menghilangkan rasa malas or 'mager' saat hendak memulai dalam membuat essay atau KTI cara yang saya lakukan dalam mengatasi rasa malas yang pertama kita harus memberi semangat pada diri sendiri, mementingkan hal hal yang penting terlebih dahulu termasuk tugas dalam membuat KTI.
2. Iyaa betul, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai. Jika esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. . Esai merupakan salah satu jenis KTI. Pengambilan data untuk esai tidak harus terjun ke lapangan. Biasanya esai hanya berisi ide/konsep, tapi untuk memperkuat dapat dengan menggunakan metode wawancara/observasi/dokumentasi.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan dengan penelitian. Jadi hasil penelitian dibuat menjadi sebuah esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap dituliskan.
6. Tidak ada ketentuan khusus berapa sumber, tapi harus berdasarkan sumber yang tepercaya/valid, seperti buku, journal, dll
7. Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Dan tidak hanya membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik.
8. Cara termudah agar dapat mencari ide kreatif untuk memulai menulis KTI yaitu dengan cara banyak membaca dari KTI orang lain, peka terhadap sekitar dan dapat konsultasi kepada pihak yang lebih paham mengenai KTI seperti Dosen
9. Cara mencari sumber yang relevan bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate, dan jurnal.lipi.go.id
10. Secara umum sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak,Kata Pengantar,Daftar Isi,Pendahuluan,Tinjauan Pustaka,Metode Penelitian,Pembahasan
Kesimpulan dan Saran,Lampiran,Daftar Pustaka sedangkan sistematika penulisan makalah yaitu Bab 1 pendahuluan, landasan teori, bab 2 pembahasan, bab 3 penutup, dan kesimpulan. Menurut pendapat saya, sistematika penulisan karya tulis ilmiah memang lebih banyak dan rumit dibanding makalah
Jihan Salsabila Herlianto
Tk 1B Kebidanan
P17124020061
1. Caranya adalah kamu bisa istirahat atau lakukan kegiatan yg kamu suka dulu aja. Kalo semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Iyaa betul sekali, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja hehe.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada ya.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
Bisa dibuat tabel perbaris di review satu per satu. Jadi, terlihat perbedaan antar sumber yang ada. kekurangan masing-masing sumber bisa diangkat didalam tulisan.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi...
Yang relevan itu yg berkaitan dgn bidang/topik tersebut.
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Annisa Safira
Kelas : D3-Kebidanan 1B
NIM : P17124020045
1. Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yang kita suka. Kalau semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Iya hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Penulisan KTI sangatlah kompleks berbeda dengan penulisan esai yang merupakan ide dari penulis yang secara langsung dapat dituangkan dalam beberapa halaman dan waktu yang sangat singkat. Persentase fakta dan opini dalam essai adalah kalo 75% fakta dan 25% opini maka dalam essai fakta dan opini ini harus seimbang dengan gagasan
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama : inka masayu
Nim : P17124020060
Prodi : D3 Kebidanan
1. Menghilangkan rasa malas atau 'mager' saat hendak memulai dalam membuat essay atau KTI cara yang saya lakukan dalam mengatasi rasa malas yang pertama kita harus memberi semangat pada diri sendiri, mementingkan hal hal yang penting terlebih dahulu termasuk tugas dalam membuat KTI.
2. Iyaa benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai. Jika esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. . Esai merupakan salah satu jenis KTI. Pengambilan data untuk esai tidak harus terjun ke lapangan. Biasanya esai hanya berisi ide/konsep, tapi untuk memperkuat dapat dengan menggunakan metode wawancara/observasi/dokumentasi.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan dengan penelitian. Jadi hasil penelitian dibuat menjadi sebuah esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap dituliskan.
6. Tidak ada ketentuan khusus berapa sumber, tapi harus berdasarkan sumber yang tepercaya/valid, seperti buku, journal, dll
7. Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Dan tidak hanya membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik.
8. Cara termudah agar dapat mencari ide kreatif untuk memulai menulis KTI yaitu dengan cara banyak membaca dari KTI orang lain, peka terhadap sekitar dan dapat konsultasi kepada pihak yang lebih paham mengenai KTI seperti Dosen
9. Cara mencari sumber yang relevan bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate, dan jurnal.lipi.go.id
10. Secara umum sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak,Kata Pengantar,Daftar Isi,Pendahuluan,Tinjauan Pustaka,Metode Penelitian,Pembahasan
Kesimpulan dan Saran,Lampiran,Daftar Pustaka sedangkan sistematika penulisan makalah yaitu Bab 1 pendahuluan, landasan teori, bab 2 pembahasan, bab 3 penutup, dan kesimpulan. Menurut pendapat saya, sistematika penulisan karya tulis ilmiah memang lebih banyak dan rumit dibanding makalah
Nama : Nauli Sianturi
NIM : 17124020067
TK 1B Kebidanan
1. Cara saya menghilangkan rasa malas atau mager saat hendak mengerjakan sebuah KTI adalah dengan cara melakukan hal yang saya suka terlebih dahulu, makan yang cukup untuk mengumpulkan semangat saya lalu saya menyediakan makanan dan minuman kesukaan saya supaya saya semangat saat mengerjakan KTI.
2. Boleh saja hanya sebatas formatan. Sehingga tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, dan penutup pada esai. Jika esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa jika ditulis hanya sebatas ide, tetapi usahakan esai yang hanya ditulis idenya tersebut dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa pada umumnya berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama saja, ada pendahuluan, isi, dan penutup. Akan tetapi jika esai beasiswa ini lebih membahas kepada diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita, bagaimana pengalaman dan alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk beasiswa tersebut, dan sebagainya.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan pada penelitian atau riset. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini harus tetap ada,
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Tetapi untuk esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya.
8. Perbanyak membaca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang ahli di bidangnya tentang ide yang akan di gagas, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9.Untuk mencari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dst
10.KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita salahpaham. Banyak yang menganggap jika KTI itu adalah makalah, padahal makalah bukanlah KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Shafira Fitri Mulyani
NIM : P17124020075
Kelas : 1B Kebidanan
1. Makalah adalah karya ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup topik tertentu, dengan analisis yang logis, dan objektif serta ditulis dengan sistematis.
Menurut pendapat Saya, memang benar sistematika penulisan KTI lebih rumit daripada sistematika penulisan makalah. Karena dalam sistematika penulisan KTI terdapat metode penelitian yang dimana kita harus meneliti judul yang kita akan bahas tersebut.
2. Iyaa benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber.
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
10. Caranya adalah istirahat atau lakukan kegiatan yg disukai terlebih dahulu. Kalau semangatnya sudah kembali, lanjut membuat essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
Nama : Anisa Laili Janah
Jurusan : D III Kebidanan 1B
NIM : P17124020044
1. Cara saya sebagai calon bidan untuk menghilangkan rasa mager yaitu dengan cara menonton video di sosial media tentang orang orang yang cerdas, orang yang pandai public speaking dan pastinya apabila saya males untuk mengerjakan tugas saya selalu ingat kedua orang tua saya bahwa saya sudah janji akan membanggakan kedua orang tua saya dengan cara menjadi anak yang cerdas, selain itu saya juga berprinsip bahwa tidak ada orang sukses yang diraih dengan kemageran.
2. Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai, dan hanya sebatas format saja.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari bagaimama latar belakang kita, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide agar menarik, kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan penelitian. Jadi hasil riset tersebut dibuat menjadi sebuah esai yang disebut esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan, esai populer 70% opini, 30% fakta. Kesimpulannya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini harus tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber.
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dengan orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Kalo untuk cari referensi, ada beberapa contoh web yang biasa digunakan untuk membuat KTI
1. gen.lib.rus.ec (library genesis)
2. Google scholar (scholar google.com)
3. Proquest (proquest.com)
Yang relevan itu topik yang berkaitan dengan bidang/topik tersebut.
10.KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Velin Manik (38)
NIM : P17124020078
Kelas : IB KEBIDANAN
1.Caranya yaitu kita bisa mengatur jam istirahat atau lakukan kegiatan yg kita minati terlebih dahulu. jika semangatnya sudah kembali, selanjutnya yaitu membuat essay dengan semangat yang membakar dan karya tulis ilmiahnya jadi tersusun baik lagi.
2. Sesuai yang saya baca hanya sebatas formatan saja .Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4.Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama ada pendahuluan, isi dan penutup. Akan tetapi kalau esai beasiswa lebih membahas diri kita sendiri mulai dari latar belakang serta alasan ingin mendapatkan beasiswa. Untuk mendapatkan ide supaya lebih menarik.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8.Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Dengan cara memilah suati informasi yang kita dapat dengan cara mengumpulkan informasi-informasi sehabis itu kita bisa mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com) serta web lainnya.
10. menurut pendapat saya dan saya dapat menganalisa dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup. kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
NAMA : Zhulia Tri Nur Khasanah
NIM : P17124020080
KELAS : 1B Kebidanan
1. Caranya adalah kamu bisa istirahat atau lakukan kegiatan yg disuka dulu, jika udah semangat lagi baru bikin essay dan karya tulis ilmiahnya.
2. Iyaa Benar, di dalam essay hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Tapi, jika essay yang dibuat adalah untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus dalam menentukan berapa sumber dalam daftar pustaka, tetapi lebih banyak sumber yang dicantumkan akan lebih baik agar menambah wawasan. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya. Untuk pembuatan skripsi biasanya universitas memiliki ketentuan sendri dalam menentukan jumlah sumber yang harus dicantumkan.
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Menurut saya yaitu Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. .Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi, yang relevan itu yg berkaitan dgn bidang/topik tersebut.
10. KTI itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Alivia Salsabilah (P17124020041)
Jurusan : Kebidanan 1B
1.Caranya agar kita tidak malas atau mager yaitu kita bisa mengingat tujuan kita belajar, dan mengingat motivasi2 kita. Dan bisa juga kita mencari waktu/kondisi ternyaman kita untuk mengerjakan tugas kti tersebut.
2.Iyaa benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3.KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja
4.Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5.Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6.Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7.Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8.Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9.Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
10.Karya Tulis Ilmiah terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab 1 (bagian pembuka),Bab 2 (Bagian isi),Bab 3 (Kajian pustaka/landasan teori),bab 4 (Metode penelitian) bab 5(akhir/penutup)
Nama : Yaskyva Nurfaiza Julvi
NIM : P17124020079
Kelas : 1B
1. Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yg kita suka dulu aja. Kalo semangatnya udah kembali, baru lakukan bikin essay dan KTInya jadi semangat lagi.
2. Boleh, karena itu hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara strukturnya sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF.
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama : Tasya Rasyidatul Ramadani
NIM : P17124020076
Kelas : 1B Kebidanan
1. Cara saya untuk menghilangkan rasa malas dalam membuat essai atau kti yaitu dengan pertama kita harus memberi semangat pada diri sendiri, mementingkan hal hal yang penting terlebih dahulu termasuk tugas dalam membuat KTI.
2. Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai, dan hanya sebatas format saja.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan pada penelitian atau riset. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini harus tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Tetapi untuk esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF.
Kalau untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi.
10. KTI itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Indah Wulandari (19)
Nim: P17124020059
Kelas : 1B Kebidanan
1.Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yg kita suka dulu aja. Kalo semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Sesuai yang saya baca hanya sebatas formatan saja .Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4.Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama ada pendahuluan, isi dan penutup. Akan tetapi kalau esai beasiswa lebih membahas diri kita sendiri mulai dari latar belakang kit serta alasan ingin mendapatkan beasiswa. Untuk ide biar menarik.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada ya.
6. tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8.Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak
9. Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
10.Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yg kita suka dulu aja. Kalo semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
NAMA : Risky Putri Zubaidah
NIM : P17124020073
KELAS : 1B Kebidanan
1. Caranya adalah kamu bisa istirahat atau lakukan kegiatan yg disuka dulu, jika udah semangat lagi baru bikin essay dan karya tulis ilmiahnya.
2. Iyaa Benar, di dalam essay hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Tapi, jika essay yang dibuat adalah untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus dalam menentukan berapa sumber dalam daftar pustaka, tetapi lebih banyak sumber yang dicantumkan akan lebih baik agar menambah wawasan. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya. Untuk pembuatan skripsi biasanya universitas memiliki ketentuan sendri dalam menentukan jumlah sumber yang harus dicantumkan.
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Menurut saya yaitu Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. .Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi, yang relevan itu yg berkaitan dgn bidang/topik tersebut.
10. KTI itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Putri Azzahra Abdurojak
Nim : Putri Azzahra Abdurojak
kelas : 1b
1. Bisa dengan melakukan kegiatan yang lain terlebih dahulu, seperti melakukan kegiatan yang membuat perasaan mu kembali semangat dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai, seperti menonton film, ataupun membaca buku. Bila semangatnya sudah kembali, kita bisa langsung kembali melanjutkan penulisan atau pembuatan kti tersebut
2. Iya hanya sebatas formatan saja, jadi tidak perlu dituliskan secara tekstual baik pendahuluan, isi, penutupnya. Untuk esai yang dibuat oleh lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. Salah satu contoh nya adalah esai, skripsi ini termasuk pada makalah, makalah juga termasuk jenis KTI. Pengambilan data ini tidak harus terjun ke lapangan bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/observasi/dokumentasi.
4. Esai ini berbeda, secara struktur baik esai beasiswa maupun esai ilmiah untuk lomba itu sama ada pendahuluan, isi, dan penutupnya. Tapi bedanya adalah esai beasiswa membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang, pengalaman, dan alasan kenapa kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut juga mengapa kita layak untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Untuk ide supaya lebih menarik bisa dengan sering menggiatkan budaya literasi.
5. Esai popoler itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Kalau esai populer 70% opini dan fakta 30%, intinya opini harus dominan dibanding fakta. Sedangkan esai ilmiah fakta boleh dominan, tapi opini tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan, lain hal dengan skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Nah kalau untuk esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, world bank dan lain-lain).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga. Selain itu, boleh dibuat tabel perbaris di review satu per satu. Jadi, kelihatan perbedaan antar sumber yang ada. Kemudian dari kekurangan masing-masing sumber bisa diangkat dalam tulisan.
8. Bisa dengan banyak baca, peka akan lingkungan sekitar, konsul dengan orang dibidangnya tentang ide yang dimaksud apakah ide tersebut layak dibuat atau tidak.
9. Untuk mencari referensi bisa di web : gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi yang relevan dan berkaitan dengan bidang tersebut.
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Elsa Dwi Aprilla
Nim : P17124020051
TK 1 B KEBIDANAN
1. Cara saya untuk menghilangkan rasa malas dalam membuat essai atau kti yaitu dengan pertama kita harus memberi semangat pada diri sendiri, mementingkan hal hal yang penting terlebih dahulu termasuk tugas dalam membuat KTI.
2. Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai, dan hanya sebatas format saja.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara strukturnya sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Tetapi untuk esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Cara termudah agar dapat mencari ide kreatif untuk memulai menulis KTI yaitu dengan cara banyak membaca dari KTI orang lain, peka terhadap sekitar dan dapat konsultasi kepada pihak yang lebih paham mengenai KTI seperti Dosen
9. Cara mencari sumber yang relevan bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate, dan jurnal.lipi.go.id
10. Secara umum sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak,Kata Pengantar,Daftar Isi,Pendahuluan,Tinjauan Pustaka,Metode Penelitian,Pembahasan
Kesimpulan dan Saran,Lampiran,Daftar Pustaka sedangkan sistematika penulisan makalah yaitu Bab 1 pendahuluan, landasan teori, bab 2 pembahasan, bab 3 penutup, dan kesimpulan. Menurut pendapat saya, sistematika penulisan karya tulis ilmiah memang lebih banyak dan rumit dibanding makalah
Nama: Fidina Dwi Kartika(P17124020057)
Kelas 1B D3-Kebidanan
1.Caranya yaitu bisa dengan istirahat dahulu dan mencari kegiatan yang kita sukai, dan juga kita harus mengumpulkan niat dan tekad untuk menyelesaikan essay dan KTI, agar tidak selalu menunda-nunda dalam mengerjakannya.
2. Iya hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada ya.
6.Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9.Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate, dan jurnal.lipi.go.id
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Jullia Ika Safitri
NIM : P17124020062
Kelas : 1B Kebidanan
1. Caranya adalah bisa dengan istirahat atau melakukan kegiatan yang kita suka dulu. Kalo semangatnya udah kembali, lalu kita bisa membuat essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Iya benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dan sebagainya. Untuk ide supaya menarik, kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Bisa dengan banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dengan orang yang ahli di bidangnya tentang ide kita, apakah ide kita layak dibuat atau tidak.
9. Kalau untuk cari referensi,
ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi yang relevan itu yang berkaitan dengan bidang/topik tersebut.
10. KTI itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama: Henny Roliyanti
NIM: P17124020058
Kelas: 1B Kebidanan
1. Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yang kita suka. Kalau semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Iya hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Penulisan KTI sangatlah kompleks berbeda dengan penulisan esai yang merupakan ide dari penulis yang secara langsung dapat dituangkan dalam beberapa halaman dan waktu yang sangat singkat. Persentase fakta dan opini dalam essai adalah kalo 75% fakta dan 25% opini maka dalam essai fakta dan opini ini harus seimbang dengan gagasan
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI)
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama: Erdita Rahma Dini
NIM: P17124020052
Kelas: 1B
1. Biasanya cara yang saya lakukan yaitu mencari kesenangan diri dahulu seperti melakukan hobby , istirahat itu perlu tapi jangan terlalu lama nah nanti Kalo semangatnya udah kembali, baru mengerjakan essay dan KTI nya
2. Boleh, karena itu hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara strukturnya sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, scribd. situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF.
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama : Bunga Tiara Rediyana
Kelas : 1B Kebidanan
Nim : P17124020047
1. Cara nya, kita berhenti sejenak dulu. Memberi jeda istirahat untuk anggota tubuh guna merilekskan tubuh dan pikiran. Lakukan hobi atau hal yang kita sukai seperti mendengarkan musik dan menonton film sambil mengemil ketika itu semua sudah dilakukan maka rasa mager itu hilang dan kita menjadi semangat untuk melanjutkan membuat essay atau KTI tersebut.
2. Betul sekali, hanya sebatas format saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja hehe.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing perguruan tinggi mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga. Bisa dibuat tabel perbaris di review satu per satu. Jadi, kelihatan perbedaan antar sumber yang ada. Kekurangan masing-masing sumber bisa diangkat dalam tulisan.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dengan orang expert di bidangnya tentang ide kita, apakah ide kita layak dibuat atau tidak.
9. Untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
dan masih banyak lagi...
Yang relevan itu yg berkaitan dengan bidang/topik tersebut.
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Dina aulia sari
kelas : 1 b Kebidanan
NIM : P17124020050
1. Menurut saya untuk menghilangkan rasa mager ketika akan memulai membuat KTI adalah yang paling awal kita harus bulatkan niat kita untukmembuat KTI keuntungannya bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang banyak dan memilih tema yang menarik untuk kita teliti agar kita tidak malas membuat KTI tersebut.
2. esai dan KTI hampir sama akan tetapi esai tidak memerlukan bab pendahuluan yang terpisah kemudian di lanjutkan dengan isi sebuah masalah/ isu-isu dan kemudian di berikan soslusi oleh penulis.akan tetapi tidak hanya ide/ gagasan saja yang di cantumkan akan tetapi ada permasalahan dan solusi yang tepat dan menarik .
3. tidak harus terjun ke lapangan untuk membuat KTI dan tidak harus melakukan tiga metode penelitan tersebut bisa diambil salah satu yang menurut kita lebih baik dan lebih tepat.
4. esai beasiswa dan esai lomba sama saja dan formatnya pun sama Pertama, pahami tema lomba.
Jika gagasan beserta fakta-fakta pendukungnya sudah siap,
Langkah terakhir, yaitu mulai menuliskan gagasan-gagasan ke dalam sebuah tulisan. Tulisannya tentu harus sesuai dengan EYD dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. agar mendapat ide yang menarik penulis harus meneliti apa masalah yang sedang panas dan banyak di perbincangkan.
5. Penulisan KTI sangatlah kompleks berbeda dengan penulisan esai yang merupakan ide dari penulis yang secara langsung dapat dituangkan dalam beberapa halaman dan waktu yang sangat singkat. Dan penulisan KTI harus melakukan penelitian ilmiah terlebih dahulu dan sumber nya harus kuat dari berbagai jurnal, penelitian para ahli, dll.persentase fakta dalam esai 35%
dan opini 65%.karena esai lebih mengedepankan pendapat dan gagasan walaupun itu berupa fakta.
6. sebanyak-banyaknya karena lebih banyak kita mendapatkan sumber referensi karya tulis ilmiah lebih banyak wawasan yang akan kita kutip untuk karya tulis ilmiah.
7. Merupakan analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan.
8. untuk mendapat ide kreatif kita tidak hanya bisa dengan membaca saja tapi harus dengan melihat dan mengamati agar tercipta ide ide yang menarik.
9. untuk mencari referensi yang relevan bisa dengan bertanya kepada yang lebih berpengalaman atau dengan mengecek web web yang aman dan memang sudah terjamin isi dan sumbernya.
10. menurut saya makalah adalah bagian dari karya tulis ilmiah jadi sistematika penulisannya sama saja ada
BAB I Pendahuluan.
BAB II Landasan Teori.
BAB III Pembahasan.
BAB IV Rancangan sistem dan Implementasi.
BAB V Penutup.
Daftar Pustaka.
Lampiran
Nama: Tiara Tazkia Izatunnisa M
Nim: P17124020077
Kelas: 1B Kebidanan
1. Kita harus membuat lingkungan belajar kita senyaman mungkin, dalam keadaan sudah mandi karena akan merasa segar dan bisa menambah semangat, tanamkam kata-kata motivasi agar kita selalu semangat, dengarkan lagu kesukaan dan sediakan cemilan ringan itu semua dapat mengatasi rasa mager kita
2. Iya benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai. Jika esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan dengan penelitian. Jadi hasil penelitian dibuat menjadi sebuah esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap dituliskan.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber.
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Cara termudah agar dapat mencari ide kreatif untuk memulai menulis KTI yaitu dengan cara banyak membaca dari KTI orang lain, peka terhadap sekitar dan dapat konsultasi kepada pihak yang lebih paham mengenai KTI seperti Dosen
9. Cara mencari sumber yang relevan bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate, dan jurnal.lipi.go.id
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama: Anastya Noor Fadhilla
NIM: P17124020042
Kelas: 1B Kebidanan
1. Caranya yaitu bisa dengan istirahat dahulu dan mencari kegiatan yang kita sukai, dan juga kita harus mengumpulkan niat dan tekad untuk menyelesaikan essay dan KTI, agar tidak selalu menunda-nunda dalam mengerjakannya serta dapat membangun semangat lagi.
2. Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai, dan hanya sebatas format saja.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari bagaimama latar belakang kita, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide agar menarik, kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan penelitian. Jadi hasil riset tersebut dibuat menjadi sebuah esai yang disebut esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan, esai populer 70% opini, 30% fakta. Kesimpulannya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini harus tetap ada.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Namun lebih banyak sumber yang dicari maka akan membuat KTI lebih lengkap dan bagus. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya.
7. Literatur Review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.
8. Caranya dengan kita memperbanyak budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi serta peka dengan lingkungan sekitar, konsul dengan orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah ide kamu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan yaitu yang berkaitan dengan bidang atau topik tersebut. Dan mencari sumber di sumber yang valid, seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya. Contohnya google schoolar.
10. Makalah adalah karya tulis yang membahas suatu masalah berdasarkan hasil kajian pustakan (teori) atau hasil pengamatan (penelitian).
- Sistematika KTI lebih kompleks daripada makalah, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KAJIAN TEORITIS/TINJAUAN TEORITIS/TINJAUAN PUSTAKA/KAJIAN PUSTAKA
BAB III : METODE PENULISAN/METODE PENELITIAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
- Sistematika Makalah lebih sederhana, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : PENUTUP
Menurut pendapat Saya, memang benar sistematika penulisan KTI lebih rumit daripada sistematika penulisan makalah. Karena dalam sistematika penulisan KTI terdapat metode penelitian yang dimana kita harus meneliti judul yang kita akan bahas tersebut.
Nama: Fahaurellia Agifah Saffanah
NIM: P17124020056
Kelas: 1B Kebidanan
1. Yaitu dengan cara membuat target untuk membuat essay agar diri dapat termotivasi untuk cepat menyelesaikannya, tidak menunda-nunda, melakukan hal-hal yang menyenangkan, dan juga mengumpulkan tekad dan semangat.
2. Hanya sebatas formatan saja. Tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup dalam penulisan esai. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Akan tetapi, usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. Esai merupakan salah satu jenis KTI. Untuk pengambilan data esai tidak harus terjun ke lapangan. Karena biasanya esai hanya berisi ide atau konsep, tapi untuk memperkuat bisa dengan menggunakan metode wawancara/observasi/dokumentasi.
4. Esai beasiswa berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Akan tetapi, secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Dan pada esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas sedangkan esai ilmiah yaitu based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai yang disebut dengan esai ilmiah. Namun keduanya pun dapat dikombinasikan. Untuk esai populer 70% opini dan 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Sedangkan untuk esai ilmiah, fakta yang harus dominan.
6. Tidak ada ketentuan khusus untuk penyantuman banyaknya sumber, namun yang harus diperhatikan ialah sumberharus berdasarkan yang tepercaya/valid, seperti buku, journal, dll.
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis, metode penelitian, dan kesimpulan.
8. Memperbanyak baca literatur orang lain, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dengan orang expert dibidangnya tentang ide kita apakah idemu layak atau tidak.
9. Untuk mencari referensi, ada beberapa contoh web yang biasa digunakan untuk membuat KTI yaitu gen.lib.rus.ec (library genesis), Google scholar (scholar google.com), Proquest (proquest.com) dan masih banyak lagi. Yang relevan itu berarti topiknya berkaitan dengan bidang/topik tersebut.
10. Karya Tulis Ilmiah itu terbagi atas berbagai jenis, esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun masih banyak orang yang menganggap kalau KTI itu sama saja dengan makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nama : Dea Amalia Haris
Nim : P17124020049
Kelas: 1B Kebidanan
1.Caranya yaitu kita bisa mengatur jam istirahat atau lakukan kegiatan yg kita minati terlebih dahulu. jika semangatnya sudah kembali, selanjutnya yaitu membuat essay dengan semangat yang membakar dan karya tulis ilmiahnya jadi tersusun baik lagi.
2. Sesuai yang saya baca hanya sebatas formatan saja .Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4.Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5.Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6.Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, scribd. situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF.
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama: Putri Ulvia
Nim: P17124020072
Kelas: 1b kebidanan
1. Yang saya lakukan apabila saya malas dalam mengerjakan tugas karya ilmiah yang saya buat yang pertama niatkan dalam hati untuk menyelesaikannya supaya tugas kita juga tidak numpuk,di cicil walaupun hanya 1 paragraf,perfikiran dewasa karna sekarang saya bukan siswa lagi sekarang saya mahasiswa dan harus lebih rajin lagi.
2.Kalau essay yang di buat dengan format saja tidak jadi masalah tidak harus di tulis secara tekstual seperti ada pedahuluan isi penutup dan lain sebagainya intinya harus di tulis idenya saja dan dapat di perinci jabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya .
3.Sebenarnya lebih bagus nya itu langsung terjun lapangan langsung seperti meneliti dengan cara sendiri ,wawancara orang yang ingin kita wawancarai,membuat dokumentasi secara langsung tapi yang saya pernah alami dalam pembuatan KTI saya menggunakan cara mencari di google book,google secaler,melihat di buku2 pelajaran,bertanya kepada orang lain dan lain sebagainya.
4.Essay beasiswa merupakan tulisan singkat yang berisi kurang lebih 500 sampai 1000 kata dan biasanya digunakan oleh pemberi beasiswa untuk melihat karakteristik diri sendiri apakah sudah tepat dan sesuai dengan yang mereka inginkan caranya itu sebagai berikut:
-Tentukan tema utamanya.
-Membuat intro yang menarik.
-Ceritakan dengan detail pengalaman kita.
-Setakan kata kuncinya
Essay lomba adalah jenis karangan prosa yang membahas secara sepintas suatu ide/gagasan penulis secara argumentatif. Melalui itu, pola pikir pembaca terbentuk sesuai dengan ide/gagasan yang penulis buat. Atau, dengan adanya gagasan tersebut menjadi simpulan pembaca untuk bisa menyelesaikan permasalahan sejenis secara baik dan benar caranya itu sebagai berikut:
-cermati topik yang di perlombakan
-lakukan riset
-baca dan pahami karya juara sebelumnya
-tulis essay
-revisi essay
5. essay merupakan suatu bentuk tulisan yang biasanya memuat isu-isu terkini dengan solusi yang nantinya akan diberikan oleh si penulis dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan permasahanan yang ada pada isu tersebut sedangkan KTI da KTI haruslah melakukan percobaan terlebih dahulu sehingga harus menghasilkan produk agar bisa di presentasikan, karena di dalam KTI akan ada bagian abstrak yang harus diisi dengan percobaan yang kita lakukakan sedangkan esai itu hanya memuat berbagai permasalahan yang ada kemudian memberikan solusi nyata atau konkret yang kemudian nantinya bisa diterapkan dan digunakan.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Namun lebih banyak sumber yang dicari maka akan membuat KTI lebih lengkap dan bagus. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya.
7. literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.
Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai.
8. - menjelajah internet
- membaca buku
- konsultasi dengan dosen
- memperhatikan keadaan lingkungan sekitar
- berpikir kreatif dalam menghadapi masalah
- tanamkan pola pikir yg tepat
- berpikiran terbuka
9. mencari sumber2 terpercaya seperti google scholar, situs perpusnas, jurnal2 perpustakaan kampus
10. Perbedaannya yaitu:
a. Sistematika KTI lebih kompleks daripada makalah, yaitu Bab I : pendahuluan, Bab II : kajian teoritis/tinjauan teoritis/tinjauan pustaka/kajian pustaka, Bab III : metode penulisan/metode penelitian, Bab IV : pembahasan, Bab V : penutup
b. Sistematika Penulisan Makalah lebih sederhana yaitu, Bab I : pendahuluan, Bab II : pembahasan, Bab III : penutup
Nama : Fadiyah Az Zahra (P17124020055)
Jurusan : Kebidanan 1B
1. Caranya agar kita tidak malas atau mager yaitu kita bisa mengingat tujuan kita belajar, dan mengingat motivasi2 kita. Dan bisa juga kita mencari waktu/kondisi ternyaman kita untuk mengerjakan tugas kti tersebut.
2. Iyaa benar, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Kalo untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
10. Karya Tulis Ilmiah terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab 1 (bagian pembuka),Bab 2 (Bagian isi),Bab 3 (Kajian pustaka/landasan teori),bab 4 (Metode penelitian) bab 5(akhir/penutup)
Nama: Nevi anggraeni
Nim: P17124020068
Kelas: 1b kebidanan
1. Yang saya lakukan apabila saya malas dalam mengerjakan tugas karya ilmi ah yang saya buat yang pertama niatkan dalam hati untuk menyelesaikannya supaya tugas kita juga tidak numpuk,di cicil walaupun hanya 1 paragraf,perfikiran dewasa karna sekarang saya bukan siswa lagi sekarang saya mahasiswa dan harus lebih rajin lagi.
2.Kalau essay yang di buat dengan format saja tidak jadi masalah tidak harus di tulis secara tekstual seperti ada pedahuluan isi penutup dan lain sebagainya intinya harus di tulis idenya saja dan dapat di perinci jabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya .
3.Sebenarnya lebih bagus nya itu langsung terjun lapangan langsung seperti meneliti dengan cara sendiri ,wawancara orang yang ingin kita wawancarai,membuat dokumentasi secara langsung tapi yang saya pernah alami dalam pembuatan KTI saya menggunakan cara mencari di google book,google secaler,melihat di buku2 pelajaran,bertanya kepada orang lain dan lain sebagainya.
4.Essay beasiswa merupakan tulisan singkat yang berisi kurang lebih 500 sampai 1000 kata dan biasanya digunakan oleh pemberi beasiswa untuk melihat karakteristik diri sendiri apakah sudah tepat dan sesuai dengan yang mereka inginkan caranya itu sebagai berikut:
-Tentukan tema utamanya.
-Membuat intro yang menarik.
-Ceritakan dengan detail pengalaman kita.
-Setakan kata kuncinya
Essay lomba adalah jenis karangan prosa yang membahas secara sepintas suatu ide/gagasan penulis secara argumentatif. Melalui itu, pola pikir pembaca terbentuk sesuai dengan ide/gagasan yang penulis buat. Atau, dengan adanya gagasan tersebut menjadi simpulan pembaca untuk bisa menyelesaikan permasalahan sejenis secara baik dan benar caranya itu sebagai berikut:
-cermati topik yang di perlombakan
-lakukan riset
-baca dan pahami karya juara sebelumnya
-tulis essay
-revisi essay
5. essay merupakan suatu bentuk tulisan yang biasanya memuat isu-isu terkini dengan solusi yang nantinya akan diberikan oleh si penulis dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan permasahanan yang ada pada isu tersebut sedangkan KTI da KTI haruslah melakukan percobaan terlebih dahulu sehingga harus menghasilkan produk agar bisa di presentasikan, karena di dalam KTI akan ada bagian abstrak yang harus diisi dengan percobaan yang kita lakukakan sedangkan esai itu hanya memuat berbagai permasalahan yang ada kemudian memberikan solusi nyata atau konkret yang kemudian nantinya bisa diterapkan dan digunakan.
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Namun lebih banyak sumber yang dicari maka akan membuat KTI lebih lengkap dan bagus. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya.
7. literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.
Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai.
8. - menjelajah internet
- membaca buku
- konsultasi dengan dosen
- memperhatikan keadaan lingkungan sekitar
- berpikir kreatif dalam menghadapi masalah
- tanamkan pola pikir yg tepat
- berpikiran terbuka
9. mencari sumber2 terpercaya seperti google scholar, situs perpusnas, jurnal2 perpustakaan kampus
10. Perbedaannya yaitu:
a. Sistematika KTI lebih kompleks daripada makalah, yaitu Bab I : pendahuluan, Bab II : kajian teoritis/tinjauan teoritis/tinjauan pustaka/kajian pustaka, Bab III : metode penulisan/metode penelitian, Bab IV : pembahasan, Bab V : penutup
b. Sistematika Penulisan Makalah lebih sederhana yaitu, Bab I : pendahuluan, Bab II : pembahasan, Bab III : penutup
nama : Evellyn Aurelia Christina
tingkat : 1 B
jurusan : d-3 kebidanan
1. Caranya jika kita mulai bosan dan tidak punya ide(mager), kita bisa mengatur jam istirahat atau lakukan kegiatan yg kita minati terlebih dahulu. jika semangatnya sudah kembali, selanjutnya yaitu membuat essay dengan semangat dan karya tulis ilmiahnya jadi tersusun baik lagi.
2. Menurut yang saya abaca hanya sebatas formatan saja. Esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Namun usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (ilmu IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, mencari ide pada lingkungan sekitar, konsultasi dengan orang expert di bidangnya tentang ide kita, apakah ide kita layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web-web nya itu ada google schoolar, scribd. situs perpusnas, situs academia .edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF atau bisa dari ebook.
10. Untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama : Salwa Septia
Kelas : D3-Kebidanan Tingkat 1B
NIM : P17124020074
1. Caranya yaitu kita bisa istirahat atau lakukan kegiatan yang kita suka. Mengerjakan pada waktu yang di inginkan , disusun terlebih dahulu untuk pengerjaannya. Kalau semangatnya udah kembali, baru deh bikin essay dan karya tulis ilmiahnya jadi semangat lagi.
2. Iya hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Penulisan KTI sangatlah kompleks berbeda dengan penulisan esai yang merupakan ide dari penulis yang secara langsung dapat dituangkan dalam beberapa halaman dan waktu yang sangat singkat. Persentase fakta dan opini dalam essai adalah kalo 75% fakta dan 25% opini maka dalam essai fakta dan opini ini harus seimbang dengan gagasan
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika sobat membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Di Universitas saya paling tidak ada 10 sumber dari jurnal Indonesia dan 10 dari jurnal internasional.
Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index (IPI), Jurnal FreeFullPDF
10. Dilihat dari pengertian nya juga karya tulis ilmiah itu lebih detail dibandingkan makalah, untuk karya tulis ilmiah data yg diperoleh harus benar benar akurat, dan karya tulis ilmiah itu lebih formal dari makalah. Serta penyajiannya harus benar benar teliti, sistematika dalam KTI seperti bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang sedangkan makalah biasanya hanya pendahuluan pembahasan dan penutup.
Nama : Nur Laela
NIM : P17124030070
Tingkat 1B Kebidanan
1. Mengumpulkan niat terlebih dahulu,menenangkan diri seperti berfikir positif, harus menanamkan mindset kalau menuda-nunda pekerjaan atau tugas maka semuanya tidak akan ada yang beres, dan berfikir dampak negatif kalau kita malas mengerjakan KTI
2. Benar seperti itu, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai kamu. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya ada esai. Skripsi itu sendiri termasuk pada makalah. Makalah juga jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Biasanya untuk Esai yang topik bahasannya eksakta (IPA dll) dikatakan sudah memasuki tahap implementasi misalnya bikin robot jadi, eksperimen di lab. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dan sebagainya. Untuk ide supaya menarik, kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing perguruan tinggi mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review adalah sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Caranya peka dengan lingkungan sekitar, konsul dengan orang yang ahli di bidangnya tentang ide kita, mencari sumber yang relevan yaitu yang berkaitan dengan bidang atau topik tersebut. Dan mencari sumber di sumber yang valid, seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya.
9.Cara mencari sumber yang relevan itu bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, scribd. situs perpusnas, situs academia.edu, Jurnal Portal Garuda Publikasi Indonesia Index, Jurnal.
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
nama: lestari indah permata sari karyana
jurusan: DIII-Kebidanan 1B
1. menurut saya terlebih dhulu dari awal memilih tema atau judul yang membuat tertarik untuk dikerjakan sehingga meminimalisir rasa malas, kerjakan sejak jauh hari jadi jika malas datang tidak masalah untuk beristirahat sejenak meningkatkan mood/rasa untuk melanjutkan mengerjakannya sebelum deadline mendekat.
2. menurut saya membuat essay yg paling penting memang ide atau gagasannya. namun, didalam alur lombanya juga pasti sudah ada sistematika penulisannya,jadi essay tidak boleh hanya menulis gagasan karena pasti sudah ada syarat syarat penulisan dalam sistematikanya sesuai persyaratan dan peraturan lomba
3. menurut saya tidak semua KTI dibuat melalui 3 metode tersebut karena KTI sendiri disini terdapat 7 jenis, seperti Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi.
4. Essay beasiswa ini berbeda dengan essay ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb.sementara esai lomba biasanya terdapat pendahuluan, pembahasan dan penutupan yang mencakup dari proses/penelitian ilmiah yang sudah di lakukan. untuk cara mendapatkan ide yang menarik sebaiknya mencari dahulu objek yang terdapat di sekeliling kita atau yang kita sukai selanjutnya mulai mengembangkan dengan mencari tahu lebih dalam mengenai ide yang kita pilih.
5. esai ilmiah populer merupakan sebuah karangan non-fiksi singkat yang mengandung fakta dan juga opini mengenai suatu permasalahan di masyarakat. jika essay karya tulis ilmiah yaitu hasil rangkaian fakta berupa hasil pemikiran, gagasan peristiwa, gejala, dan pendapat.jadi presentasenya 50% fakta dan 50% opini jika karya tulis ilmiah.
6. tidak ada patokan jumlah untuk sumber dari karya tulis ilmiah terpenting adalah sumber yang didapatkan sudah memenuhi pembahasan dari karya tulis ilmiah itu sendiri
7. Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan.
8. cara termudahnya yaitu mencari referensi yang terdapat di google ataupun di perpustakaan lalu dikembangkan sendiri
9. agar tidak termakan hoax jangan menelan bulat- bulat berita dari hanya satu sumber saja tetapi cari dari banyak sumber dan mencari informasi dimedia dari web yang memang menjadi pusat topik berita tersebut sehingga dapat kita cari dan saring kebenarannya.
10. Secara umum sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak,Kata Pengantar,Daftar Isi,Pendahuluan,Tinjauan Pustaka,Metode Penelitian,Pembahasan
Kesimpulan dan Saran,Lampiran,Daftar Pustaka sedangkan sistematika penulisan makalah yaitu Bab 1 pendahuluan, landasan teori, bab 2 pembahasan, bab 3 penutup, dan kesimpulan. Menurut pendapat saya, memang sistematika penulisan karya tulis ilmiah memang lebih banyak dan rumit dibanding makalah
Cinta Nadia Umaimah
P17124020048
1B-KEBIDANAN
1. Caranya yaitu bisa dengan istirahat dahulu dan mencari kegiatan yang kita sukai, dan juga kita harus mengumpulkan niat dan tekad untuk menyelesaikan essay dan KTI, agar tidak selalu menunda-nunda dalam mengerjakannya.
2. Boleh, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik pendahuluan, isi, penutup pada esai. Kalau esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. KTI memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu esai. Skripsi termasuk kepada makalah. Makalah juga merupakan jenis dari KTI. Pengambilan data untuk Esai tidak harus terjun ke lapangan. Esai bisa hanya sekedar ide, konsep atau skema, atau perancangan program yang sudah sampai pada tahap implementasi. Untuk memperkuat data dari narasumber, bisa menggunakan metode wawancara/oberservasi/dokumentasi. Pembuatan KTI, tidak harus menggunakan itu semua, sesuai kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu, dsb. Untuk ide biar menarik, dari saya kita harus sering-sering menggiatkan budaya literasi, yaitu membaca, menulis, dan diskusi.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang based on research. Jadi hasil riset itu dibuat menjadi sebuah esai, nah ini esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan kok. Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada.
6. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan. Lain hal ketika membuat skripsi, biasanya masing-masing universitas mempunyai ketentuan untuk sumber. Kalau esai sebaiknya saran saya gunakan sumber yang valid seperti buku, jurnal/artikel ilmiah, publikasi dari lembaga terpercaya (BPS, BI, World Bank dll).
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan penulis. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga.
8. Banyak baca, peka dengan lingkungan sekitar, konsul dgn orang expert di bidangnya tentang ide kamu, apakah idemu layak dibuat atau tidak.
9. Untuk cari referensi, ada di web :
gen.lib.rus.ec (library genesis)
Google scholar (scholar google.com)
Proquest (proquest.com)
Yang relevan itu yg berkaitan dgn bidang/topik tersebut.
10. KTI (Karya Tulis Ilmiah) itu terbagi atas berbagai jenis, ada esai, makalah, proyek sosial, rencana bisnis, dan lainnya. Namun kebanyakan dari kita terdapat kesalapahaman. Banyak yang menganggap kalau KTI itu makalah, padahal Makalah bukan KTI, melainkan salah satu jenis dari KTI. Untuk sistematika KTI itu sendiri terdiri dari bab-bab.
Nora Rahmawati Wahyudi
P17124020069
1B Kebidanan
No.Absen : 29
15 Oktober 2020
1.Makalah, yaitu tulisan resmi suatu pokok yg dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dl suatu persidangan dan yg sering disusun untuk diterbitkan; karya tulis pelajar atau mahasiswa sbg laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.Karya Ilmiah,yaitu hasil karangan yang bersifat ilmu/memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.Secara umum sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak,Kata Pengantar,Daftar Isi,Pendahuluan,Tinjauan Pustaka,Metode Penelitian,Pembahasan Kesimpulan dan Saran,Lampiran,Daftar Pustaka sedangkan sistematika penulisan makalah yaitu Bab 1 pendahuluan, bab 2 landasan teori, bab 3 pembahasan, bab 4 penutup, dan kesimpulan. Menurut pendapat saya, sistematika penulisan karya tulis ilmiah memang lebih banyak dan rumit dibanding makalah
2. Boleh, karena essay adalah tulisan yang membahas suatu tema berdasarkan sudut pandang penulis jadi essay berisi opini penulis. Untuk struktur essay ada pendahuluan, isi dan penutup namunn struktur itu hanya sebagai formatan saja karena pada pendahuluan biasanya berisi latar belakang atau alasan mengapa si penulis menulis essay tersebut dan untuk isi/pembahasan berisi ide atau gagasan penulis yang ditulis lebih rinci atau ide dan gagasan rinci yang sesua dengan tema lomba debat dan untuk penutup memiliki isi berupa kesimpulan dari penulisan essay tersebut. Jadi format di essay tidak dituliskan secara tekstual dan untuk boleh dituliskan gagasan atau opini saja untuk lomba debat.
3. Dalam pembuatan essay tidak diharuskan untuk terjun ke lapangan karena essai hanya berisikan idea tau gagasan penulis. Namun, untuk menambah data atau mengakuratkan data maka boleh juga untukmenggunakan metode tersebut. Dalam KTI juga penulis dapat memilihsalah satu dari ketia metode tersebut sesuai dengan kebutuhan pokoknya saja.
4. Esai beasiswa ini berbeda dengan esai ilmiah untuk lomba. Tapi secara struktur dia sama, ada pendahuluan, isi, sama penutupnya. Akan tetapi kalau esai beasiswa ini lebih membahas diri kita sendiri, mulai dari latar belakang kita gimana, pengalaman, alasan kita ingin mendapatkan beasiswa tersebut, dan mengapa kita layak untuk itu. Sedangkan untuk essay lomba biasanya tema ditentukan sesuai dengan penyelenggara lomba sehingga opini yang dikeluarkan juga sesuai dengan tema dan logis. Untuk ide dapat ditingkatkan dengan meningkatkan literasi kita dengan sering membaca buku dan juga mendatangi seminar atau forum diskusi - diskusi
5. Essai adalah karya tulis yang berisikan idea tau gagasan dan juga opini sang penulis sedangkan karya tulis ilmiah ppular adalah adalah karya tulis ilmiah yang menggunaka bahasayang popular sehingga mudah dipahami. Untukl presentasi opini dan fakta pada essay tergantung kepada jenis essay itu sendiri Kalau esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Kalau esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap ada
Nama : Laely Dwi Alvisyahrini
NIM : P17124020063
Kelas : 1B Kebidanan
1. Cara menghilangkan rasa malas or 'mager' saat hendak memulai dalam membuat essay atau KTI cara yang saya lakukan dalam mengatasi rasa malas yang pertama kita harus memberi semangat pada diri sendiri, mementingkan hal hal yang penting terlebih dahulu termasuk tugas dalam membuat KTI.
2. Iyaa betul, hanya sebatas formatan saja. Jadi, tidak perlu dituliskan secara tekstual, baik Pendahuluan, Isi, Penutup pada esai. Jika esai yang dibuat untuk lomba debat, tidak apa-apa jika ditulis hanya sebatas ide. Usahakan esai yang hanya ditulis idenya saja dapat diperinci penjabarannya terkait rencana implementasi atau visualisasi gagasannya.
3. . Esai merupakan salah satu jenis KTI. Pengambilan data untuk esai tidak harus terjun ke lapangan. Biasanya esai hanya berisi ide/konsep, tapi untuk memperkuat dapat dengan menggunakan metode wawancara/observasi/dokumentasi.
4. Secara struktur esai beasiswa dan esai lomba tetap sama. Tapi esai beasiswa lebih mengutamakan pembahasan diri kita sendiri, serta alasan kita ingin beasiswa tersebut. Agar ide menarik maka harus sering membaca agar wawasan luas dan opini mudah di dapat.
5. Esai populer itu bebas dan luas, berbeda dengan esai ilmiah yang berdasarkan dengan penelitian. Jadi hasil penelitian dibuat menjadi sebuah esai ilmiah. Tetapi di zaman modern ini, keduanya bisa dikombinasikan. Jika esai populer 70% opini, 30% fakta. Intinya opini harus dominan. Jika esai ilmiah fakta boleh dominan, tetapi opini tetap dituliskan.
6. Tidak ada ketentuan khusus berapa sumber, tapi harus berdasarkan sumber yang tepercaya/valid, seperti buku, journal, dll
7. Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Dan tidak hanya membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik.
8. Cara termudah agar dapat mencari ide kreatif untuk memulai menulis KTI yaitu dengan cara banyak membaca dari KTI orang lain, peka terhadap sekitar dan dapat konsultasi kepada pihak yang lebih paham mengenai KTI seperti Dosen
9. Cara mencari sumber yang relevan bisa dari jurnal baik indonesia maupun internasional, dimana web web nya itu ada google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate, dan jurnal.lipi.go.id
10. Secara umum sistematika penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Halaman Abstrak,Kata Pengantar,Daftar Isi,Pendahuluan,Tinjauan Pustaka,Metode Penelitian,Pembahasan
Kesimpulan dan Saran,Lampiran,Daftar Pustaka sedangkan sistematika penulisan makalah yaitu Bab 1 pendahuluan, landasan teori, bab 2 pembahasan, bab 3 penutup, dan kesimpulan. Menurut pendapat saya, sistematika penulisan karya tulis ilmiah memang lebih banyak dan rumit dibanding makalah
Nora Rahmawati Wahyudi
P17124020069
1B Kebidanan
No.Absen : 29
15 Oktober 2020
Lanjutan 1-5
6. Tidak ada ketentuan khusus mengenai berapa sumber yang perlu dicantumkan hanya saja sumber yang dijadikan sebagai daftar pustaka harus objektif dan dapat dipertanggungjawabkan
7. Literature review merupakan sebuah cara untuk mereview sumber yang mendukung tulisan kita. Jadi, setiap artikel ilmiah yang diperoleh, khususnya yang berkenaan dengan topik pembahasan, kita review dari masalah yang diangkat, lokasi penelitian, hipotesis jika ada, metode penelitiannya, hingga kesimpulannya juga
8. Menemukan ide untuk menulis karya tulis lmiah dapat dilakukan dengan menjelajah internet dengan mencari hal – hal apa aja yang ingn ditulis dan juga bisa dengan membaca buku untuk menambah wawasan. Ide juga bisa didapatkan dari pergaulan sosial.
9. Cara mencari sumber yang relevan untuk karya tulis itu baik indonesia maupun internasional dapat diakses di web – web yaitu , google schoolar, situs perpusnas, situs academia.edu, research gate,jurnal.lipi.go.id, dan PubMed.
10. Membuat rencana atau planning bisa juga dengan menuliskan kata – kata motivasi di tempat belajar kita dan apabila merasa lelah atau jenuh kita bisa refreshing terlebih dahulu sambil menjerbihkan pikiran dan mengumpulkan semangat lagi.
Posting Komentar