Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui
Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar
di Kampung Pemulung Lebak Bulus
Makalah disajikan di Forum Ilmiah
pada jurusan Kebidanan
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing
Drs. Parmono, M.Pd.
DISUSUN
OLEH :
Riska Anggraini (P17124011025)
Rosy Nugraheni (P17124011026)
Sarah Meutia (P17124011027)
Siska Seftiani (P17124011028)
POLITEKNIK
KESEHATAN JAKARTA 1
JURUSAN
KEBIDANAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-NYA, sehingga
makalah yang berjudul “Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui
Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung
Lebak Bulus” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam
penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan, untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapka terima kasih kepada:
1. Tuhan
Yang Maha Esa
2. Bapak
Drs.
Parmono, M.Pd Selaku dosen pembimbing dan pengajar mata kuliah Bahasa
Indonesia di
Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta 1
3. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, baik moral
maupun materil
4. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Kebidanan Poltekkes
Jakarta 1 yang selalu
memberikan bantuan dan dukungan
Harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan.Dalam penyusuan
makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Jakarta, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1. 1 Latar Belakang
1. 2 Identitas Masalah
1. 3 Rumasan Masalah
1. 4 Tujuan Penulisan
1. 5 Metodologi Penulisan
1. 6 Sistematika Penulisan
BAB II Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui
Progam Desa Binaan pada Anak Usia
Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung
Lebak Bulus.
2. 1 Pengertian Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Melalui Progam Desa
Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung
Pemulung Lebak Bulus
2. 2 Rumusan Masalah
a. Uraian judul dari buku
b. Uraian judul dari internet
c. Contoh
PELAKSANAAN PROGRAM DESA BINAAAN
1. Pengabdian
= kerja sosial
2. Tujuan
Pembinaan Desa
3 Kegiatan
Bina Desa
4. Pendekatan
BAB III Penutup
3. 1 Kesimpulan
3. 2 Kritik dan Saran
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pengetahuan merupakan hasil proses
pembelajaran dengan melibatkan indra pengelihatan, pendengaran, penciuman dan
pengecap. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap
pengambilan keputusan dan dalam berprilaku (Dermawan dan Setiawan, 2008).
Pengetahuan juga merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya prilaku
sesesorang (over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian
ternyata prilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
prilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2007).
Hasil
penelitian Artini (2010) tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua dengan
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di puskesmas Pasundan Samarinda
Kalimantan Timur, menunjukkan bahwa ada hubungan antara Pengetahuan dengan
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan besarnya hubungan antara
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan pengetahuan adalah
sebesar 0,471 atau 47,1 %. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa
pengetahuan ternyata memiliki pengaruh terhadap penerapan perilaku hidup bersih
dan sehat pada masyarakat di daerah tersebut
Oleh
karena sebab itu penulis memilih judul “Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan
pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus”
sebagai
materi makalah kami.
2. Identitas Masalah
Berdasarkan judul tersebut sesuai dengan latar belakang
penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
a.
Apakah
perilaku hidup bersih dan sehat itu?
b.
Mengapa
perilaku hidup bersih dan sehat itu penting?
c.
Bagaimana
cara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia program wajib
belajar?
a.
Dimana
perilaku hidup bersih dan sehat dapat diterapkan?
b.
Siapa
saja yang harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat?
c.
Kapan
perilaku hidup bersih dan sehat dapa diterapkan?
3. Rumasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis memilih rumusan
masalah sebagai berikut Bagaimana cara penerapan perilaku hidup bersih dan
sehat pada anak usia program wajib belajar?
4. Tujuan Penulisan
a.
Tujuan umum
Sesuai kesepakatan penulis memilih judul “ Peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia
Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus “
b.
Tujuan khusus
Dalam rangka menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia.
5. Metodologi Penulisan
Dalam
penulisan makalah penulis memilih metode objektif praktisartinya dapat dikembalikan kepada sumber asli.
6. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
1. 1. Latar Belakang
1. 2. Identifikasi Masalah
1. 3. Rumusan Masalah
1. 4. Tujuan Penulisan
1. 5. Metodologi penulisan
1. 6. Sistematika Penulisan
BAB II Peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan
pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di
Kampung Pemulung Lebak Bulus
2.1
Pengertian
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada
Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus
2.2
Rumasan
Masalah,” Bagaimana cara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
pada anak usia program wajib belajar?”
a.
Penuntun
hidup sehat
b.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c.
Contoh
BAB III Penutup
3.1
Kesimpulan
3.2
Kritik
dan Saran
BAB II
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus
2.1 Pengertian Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus
Peningkatan : proses,
cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb)
Perilaku :
perilaku
adalah sinonim dari aktivitas, aksi, kinerja, respons,atau
reaksi.Dengan
kata lain, perilaku adalah segala sesuatu yang
dilakukan
dan dikatakan oleh manusia yang disadari maupun
tidak
disadari
Hidup : masih terus ada bergerak sebagaimana mestinya, manusia,
binatang,
tumbuh-tumbuhan
Bersih : tidak kotor
Dan :
kata penghubung diantara 2 kata
Sehat : sehat dalam keadaan baik sekujur badan serta
bagian-bagiannya,
bebas
dari sakit atau penyakit
Melalui :
melampau batas, sesudah itu segera, lewat, berlalu
Progam : rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha
dalam ketatanegaraan , perekonomian dsb, yang akan dijalankan
Desa :
sekelompok rumah diluar kota yang merupakan kesatuan
Binaan : mengusahakan
supaya lebih baik (maju, sempurna)
Pada :
kata perangkai sama dengan di, terutama dipakai di depan kata
benda yang
merupakan benda bukan tempat, ganti orang, waktu,
dan bilangan.
Anak : manusia
yg masih kecil, turunan yang kedua
Usia :
umur- lebih takjim;berusia;berumur
Progam : rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha
dalam
ketatanegaraan
, perekonomian dsb, yang akan dijalankan
Wajib : meski diamalkan,dilakukan, kehatusan
belajar, sudah sepatutnya
Belajar :
berusaha, berlatih untuk mendapat pengetahuan
Di :
kata perangkai yang menyatakan ada pada suatu tempat
Kampung :
desa; dusun;kelompok rumah-rumah yang merupakan bagian kota;
kampungan
Pemulung :
suatu pekerjaan mengumpulkan barang bekas
Lebak Bulus : suatu
nama kota atau tempat yang ada di Jakarta Selatan
Jadi pengertian Peningkatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar
di Kampung Pemulung Lebak adalah proses mningkatkan kesadaran untuk menjaga
kebersihan agar terbebas dari segala macam penyakit dengan segala usaha agar
lebih baik pada anak yang sedang mendapat pengetahuan di perkampungan yang
mayoritas pekerjaanya mengumpulkan barang bekas di daerah Jakarta Selatan.
2.1 Rumusan Masalah
1) Penuntun hidup sehat
Semua anggota keluarga termasuk anak-anak, harus mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir sesudah buang air besar, sebelum menyentuh
makanan
Kedua tangan harus dibersihkan
dengan sabun, diusahakan dengan air bersih yang mengalir. Hal ini akan membunuh
bibit penyakit dan menghilangkan kotoran yang akan masuk ke makanan atau mulut.
Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi cacing maka sabun harus
tersedia di dekat jamban.
Sangatlah penting untuk mencuci
tangan dengan sabun setelah buang air besar, setelah memegang binatang atau
makanan mentah.
Tangan harus selalu dicuci dengan
air dan sabun sesudah buang air besar atau buang air kecil, setelah bermain di
tempat yang kotor dan sebelum makan untuk menghindari berbagai penyakit.
Anak-anak
mudah terinfeksi oleh cacing yang dapat menyerap nutrisi dan tubuh. Cacing dan telur-telurnya terdapat pada tinja dan kencing manusia dan
binatang, pada permukaan air dan tanah, dan pada daging yang diolah kurang matang.
Anak-anak sebaiknya dilarang bermain di dekat jamban atau pembuangan tinja.
Memakai alas kaki jika berada di dekat jamban sehingga dapat mencegah jenis cacing
yang biasanya masuk ke dalam tubuh menembus kulit kaki.
Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang banyak cacing perlu diberi obat
cacing satu atau maksimal dua kali setiap tahun.
Mencuci tangan dengan sabun setelah
menangani unggas atau produk unggas, memegang telur dan daging mentah,
membersihkan kandang unggas, dapat mencegah tersebarnya kuman, virus, flu
burung (H5N1) dan penyakit influenza lainnya.
Flu burung adalah penyakit menular
di kalngan hewan (unggas) yang dapat menular kepada manusia melalui air liur,
kotoran, dan lendir unggas yang sakit.
Kebersihan diri meliputi kebersihan
badan, mulu, kuku, rambut dan pakaian. Sangat penting memperhatikan kebersihan
perorangan.
Kebersihan perorangan meliputi:
1.
Menyikat
gigi secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu setiap kali setelah makan
dan sebelum tidur
2.
Biasakan
mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun, pagi dan sore hari.
3.
Jaga
kebersihan rambut dan kuku.
4.
Gunakan
pakaian yang bersih.
5.
Sekolah
harus memisahkan jamban perempuan dan laki-laki. Jamban harus tersedia sabun
dan air yang cukup untuk kebersihan.
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
a. Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan
tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan
Kesehatan Masyarakat.
b. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5
program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
c. Program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan
masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
1) PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (www.promosikesehatan.com).
Manfaat
·
Terciptanya
sekolah yang bersih dan sehat, sehingga siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindung dari berbagai ancaman dan gangguan penyakit.
lingkungan sekolah terlindung dari berbagai ancaman dan gangguan penyakit.
· Meningkatnya
semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa.
belajar siswa.
· Citra sekolah
sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat
orang tua.
·
Meningkatnya
citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
·
Menjadi
percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai
ukuran untuk menilai PHBS sekolah yaitu (www.promosikesehatan.com):
·
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun.
·
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
·
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
·
Olahraga yang teratur dan terukur.
·
Memberantas jentik nyamuk.
·
Tidak merokok di sekolah.
·
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6
bulan.
·
Membuang sampah pada tempatnya.
Cara mencuci tangan yang benar:
1. Basahi
tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan,
sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik
4. Bilas kembali dengan air bersih
5. Tutup kran dengan siku atau tissu
6. Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas
7. Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.
Cara Menyikat
Gigi Yang Baik dan Benar
·
Gosoklah
seluruh permukaan gigi yang menghadap ke pipi dan lidah. Pastikan seluruh
permukaan telah tergosok. Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan
sebaliknya untuk gigi bawah gerakan sikat dari bawah ke atas.
·
Gosoklah dengan
lembut permukaan gusi dan lidah
·
Posisi sikat
gigi kurang lebih 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dan gusi sehingga
gusi tidak terluka.
Biasakan menyikat gigi sebelum tidur. Pada saat seseorang sedang tidur,
produksi air liur menurun, sehingga alirannya pun jauh berkurang. Padahal air
liur memiliki efek self-cleansing, yaitu berfungsi untuk membilas plak yang
melekat di gigi.
1) Contoh
Setiap orang
harus mempunyai kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan diri, bukan hanya
kebersihan lingkungannya saja tapi kebersihan diri juga harus tetap dijaga.
Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan harus ditanamkan sejak kecil. Pentingnya menjaga kesehatan yang
ditanamkan pada anak agar anak dapat selalu menjaga kebersihan diri. Caranya
anak perlu diajarkan secara perlahan agar mereka mengerti untuk menjaga
kebersihan, contohnya dengan mengajarkan anak untuk selalu mencuci tangan saat
sebelum makan, setelah makan, dan
setelah buang air kecil maupun buang air besar. Selain itu, anak juaga harus
diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi minimal 2 kali
sehari secara teratur. Dengan begitu anak akan akan menjadi peduli akan kepentingan menjaga kebersihan yang dimulai
dari dirinya sendiri.
PELAKSANAAN PROGRAM DESA BINAAAN
Adapun
pengertian dari progam desa binaan itu
sendiri yakni suatu program pengabdian masyarakat yang memilih salah satu desa
untuk kemudian di bina baik dalam segi peningkatan pendidikan, peningkatan
kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat), peningkatan ekonomi, peningkatan
infrastruktur, dll sesuai dengan tujuan dari pelaksana program desa binaan itu
sendiri.
Pengabdian = kerja sosial
· Kerja sosial harus selalu menonjolkan kemanfaatan kegiatan
itu untuk masyarakat setempat. Kalau tidak, tidak akan disambut antusias dan positif
oleh masyarakat setempat.
· Harus dengan persiapan mental dan moral yang baik
· Harus dengan perbekalan yang cukup
· Harus tidak membebani dan merugikan masyarakat
· Harus mendatangkan manfaat kepada masyarakat secara nyata
(dapat dirasakan dan dapat dilihat)
Tujuan Pembinaan Desa
·
Membawa pencerahan
kepada masyarakat desa à tunjukkan arah
·
Membantu memecahkan
masalah yang dialami masyarakat desa
·
Membantu mengurangi
beban kehidupan masyarakat desa
·
Menuntun masyarakat
ke arah kehidupan yang lebih sejahtera
Kegiatan Bina Desa
·
Kegiatan bersifat
pendidikan à merubah perilaku
·
Kegiatan harus
memberikan teladan dan contoh konkrit (tidak abstrak)
·
Pembinaan harus
menekankan pada “action”
·
Pembinaan harus
memotivasi dan memfasilitasi
·
Pembinaan harus
bersifat mengembangkan “local potentials”
·
Kegiatan harus
mengutamakan partisipasi masyarakat
Pendekatan
·
Multi-disiplin à bekerja sama dengan pihak lain
·
Problem solving
·
Mulai dari yang dibutuhkan-diinginkan
oleh masyarakat
·
Ikutkan dan gunakan
kepemimpinan lokal
·
Manfaatkan
institusi dan kelompok-kelompok yang sudah ada di masyarakat
·
Melihat masyarakat
sebagai suatu sistem sosial yang mempunyai komponen-komponen seperti
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, adat&agama, populasi.
Sesuai
dari judul karya tulis ilmiah yang kami ambil yakni “Peningkatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar
di Kampung Pemulung Lebak Bulus” kami memberikan contoh pelaksanaan program
desa binaan di Kampung Pemulung Lebak Bulus yang dilaksanakan oleh FKMPI (Forum
Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia) Korda Jakarta Raya-Banten dengan
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 sebagai salah satu anggota aktif dalam
forum tersebut. Dimana Program desa binaan merupakan program kerja tahunan yang
dimaksudkan untuk mewujudkan pengabdian terhadap masyarakat.
Program desa binaan yang dilaksanakan di Kampung Pemulung
Lebak Bulus ini sendiri baru di mulai pergerakannya pada tanggal 13 Januari
2013 yang lalu. Dimana sebelumnya juga telah diadakan Desa binaan di Kampung
Nelayan Cilincing, Jakrta Utara selama kurang lebih 2 tahun
Agenda pertama desa binaan pada tanggal 27 Januari 2013 dengan sasaran peningkatan kesehatan (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui kegiatan penyuluhan dan praktek cuci tangan yang baik dan benar dilakukan dengan mengadakan Nyanyian cara cuci tangan yg baik dan benar,bahaya&manfaat cuci tangan,kapan saja harus mencuci tangan,penyakit yang ditimbulkan jika tangan tidak bersih, serta Praktek mencuci tangan.
BABA III
Penutup
3.1 Kesimpulan
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.
3.2 Kritik dan Saran
Sebagai tenaga kesehatan harusnya sering memberikan
pendidikan kesehatan mengenai PHBS contohnya dengan mengajarkan anak sekolah
dasar cuci tangan untuk memulai hidup bersih dimulai dari hal kecil, menggosok
gigi minimal 2x sehari secara teratur dan membuang sampah pada tempatnya.
Setiap harus memili kesadaran untuk peduli akan
kebersihan diri maupun lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/DasturMartono/desa-binaan#btnNext
Penuntun Hidup Sehat, UNICEF
Kamus Bahasa Indonesia Modern
Tidak ada komentar:
Posting Komentar