Selasa, 14 Januari 2014

CONTOH KTI SEDERHANA

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar
di Kampung Pemulung Lebak Bulus


Makalah  disajikan di Forum Ilmiah
pada jurusan Kebidanan
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing Drs. Parmono, M.Pd.






DISUSUN OLEH :

Riska Anggraini                (P17124011025)
Rosy Nugraheni                (P17124011026)
Sarah Meutia                    (P17124011027)
Siska Seftiani                     (P17124011028)


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1
JURUSAN KEBIDANAN 
2013


KATA PENGANTAR




                Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-NYA, sehingga makalah yang berjudul “Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.



            Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapka terima kasih kepada: 

      1. Tuhan Yang Maha Esa
      2.    Bapak Drs. Parmono, M.Pd Selaku dosen pembimbing dan pengajar mata kuliah Bahasa  
           Indonesia di Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta 1
      3.     Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, baik moral maupun materil
      4.     Teman-teman seperjuangan di Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta 1 yang selalu 
            memberikan bantuan dan dukungan
             Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan.Dalam penyusuan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
                                                                                                                                                                                            
                                                                                                            Jakarta, Maret 2013

                                                                                                       
                                                                                                             Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB   I    Pendahuluan
                1. 1    Latar Belakang
                1. 2    Identitas Masalah
                1. 3    Rumasan Masalah
                1. 4    Tujuan Penulisan
                1. 5    Metodologi Penulisan
                1. 6    Sistematika Penulisan
BAB  II    Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia 
                Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus.
               2. 1     Pengertian Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa 
                          Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus
               2. 2     Rumusan Masalah
                          a.   Uraian judul dari buku
                          b.  Uraian judul dari internet
                          c.   Contoh
                                PELAKSANAAN PROGRAM DESA BINAAAN
                                1. Pengabdian = kerja sosial
                                2. Tujuan Pembinaan Desa
                                3  Kegiatan Bina Desa
                                4. Pendekatan
BAB  III  Penutup
                3. 1    Kesimpulan
                3. 2    Kritik dan Saran


BAB I


Pendahuluan 


1.      Latar Belakang


Pengetahuan merupakan hasil proses pembelajaran dengan melibatkan indra pengelihatan, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap pengambilan keputusan dan dalam berprilaku (Dermawan dan Setiawan, 2008). Pengetahuan juga merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya prilaku sesesorang (over behavior), karena dari pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari prilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2007).

Hasil penelitian Artini (2010) tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di puskesmas Pasundan Samarinda Kalimantan Timur, menunjukkan bahwa ada hubungan antara Pengetahuan dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan besarnya hubungan antara Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan pengetahuan adalah sebesar 0,471 atau 47,1 %. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pengetahuan ternyata memiliki pengaruh terhadap penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat di daerah tersebut


Oleh karena sebab itu penulis memilih judul “Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus”  sebagai materi makalah kami.

2.      Identitas Masalah

Berdasarkan judul tersebut sesuai dengan latar belakang penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
a.       Apakah perilaku hidup bersih dan sehat itu?
b.      Mengapa perilaku hidup bersih dan sehat itu penting?
c.       Bagaimana cara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia program wajib belajar?

a.       Dimana perilaku hidup bersih dan sehat dapat diterapkan?
b.      Siapa saja yang harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat?
c.       Kapan perilaku hidup bersih dan sehat dapa diterapkan?

3.      Rumasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis memilih rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana cara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia program wajib belajar?

4.      Tujuan Penulisan

a.         Tujuan umum
Sesuai kesepakatan penulis memilih judul “ Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus “

b.         Tujuan khusus
Dalam rangka menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia.

5.      Metodologi Penulisan

                 Dalam penulisan makalah penulis memilih metode objektif praktisartinya dapat dikembalikan kepada sumber asli.

6. Sistematika Penulisan

BAB I    Pendahuluan
1. 1.    Latar Belakang
1. 2.    Identifikasi Masalah
1. 3.    Rumusan Masalah
1. 4.    Tujuan Penulisan
1. 5.    Metodologi penulisan
1. 6.    Sistematika Penulisan

BAB II   Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan  
pada Anak Usia Progam Wajib Belajar  di Kampung Pemulung Lebak Bulus
2.1        Pengertian Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus
2.2        Rumasan Masalah,” Bagaimana cara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia program wajib belajar?
a.    Penuntun hidup sehat
b.   Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c.    Contoh

BAB III  Penutup
3.1        Kesimpulan
3.2        Kritik dan Saran



BAB II

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus


2.1        Pengertian Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus

Peningkatan    : proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb)
Perilaku           :       perilaku adalah sinonim dari aktivitas, aksi, kinerja,  respons,atau
                          reaksi.Dengan kata lain, perilaku adalah segala sesuatu yang
                          dilakukan dan dikatakan oleh manusia yang disadari maupun
                          tidak disadari
Hidup           : masih terus ada bergerak sebagaimana mestinya, manusia,
                        binatang, tumbuh-tumbuhan
Bersih            : tidak kotor
Dan                : kata penghubung diantara 2 kata
Sehat             : sehat dalam keadaan baik sekujur badan serta bagian-bagiannya,
                         bebas dari sakit atau penyakit
Melalui          : melampau batas, sesudah itu segera, lewat, berlalu
Progam          : rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha dalam ketatanegaraan , perekonomian dsb, yang akan dijalankan
Desa              : sekelompok rumah diluar kota yang merupakan kesatuan
Binaan           : mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna)
Pada              : kata perangkai sama dengan di, terutama dipakai di depan kata
  benda yang merupakan benda bukan tempat, ganti orang, waktu,
  dan bilangan.
Anak              : manusia yg masih kecil, turunan yang kedua
Usia               : umur- lebih takjim;berusia;berumur
Progam          : rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha dalam
                         ketatanegaraan , perekonomian dsb, yang akan dijalankan
Wajib             : meski diamalkan,dilakukan, kehatusan belajar, sudah sepatutnya

Belajar           : berusaha, berlatih untuk mendapat pengetahuan
Di                  : kata perangkai yang menyatakan ada pada suatu tempat
Kampung       : desa; dusun;kelompok rumah-rumah yang merupakan bagian kota;
kampungan
Pemulung      : suatu pekerjaan mengumpulkan barang bekas
Lebak Bulus : suatu nama kota atau tempat yang ada di Jakarta Selatan
      Jadi pengertian Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak adalah proses mningkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihan agar terbebas dari segala macam penyakit dengan segala usaha agar lebih baik pada anak yang sedang mendapat pengetahuan di perkampungan yang mayoritas pekerjaanya mengumpulkan barang bekas di daerah Jakarta Selatan.

2.1        Rumusan Masalah

1)                     Penuntun hidup sehat


Semua anggota keluarga termasuk anak-anak, harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesudah buang air besar, sebelum menyentuh makanan
            Kedua tangan harus dibersihkan dengan sabun, diusahakan dengan air bersih yang mengalir. Hal ini akan membunuh bibit penyakit dan menghilangkan kotoran yang akan masuk ke makanan atau mulut. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi cacing maka sabun harus tersedia di dekat jamban.
            Sangatlah penting untuk mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, setelah memegang binatang atau makanan mentah.
            Tangan harus selalu dicuci dengan air dan sabun sesudah buang air besar atau buang air kecil, setelah bermain di tempat yang kotor dan sebelum makan untuk menghindari berbagai penyakit.
                                      Anak-anak mudah terinfeksi oleh cacing yang dapat menyerap nutrisi dan    
                        tubuh. Cacing dan telur-telurnya terdapat pada tinja dan kencing manusia dan               
                        binatang, pada permukaan air dan tanah, dan pada daging yang diolah kurang matang. 
                       Anak-anak sebaiknya dilarang bermain di dekat jamban atau pembuangan tinja. 
                       Memakai alas kaki jika berada di dekat jamban sehingga dapat mencegah jenis cacing 
                       yang biasanya masuk ke dalam tubuh menembus kulit kaki.
                                     Anak-anak yang tinggal di lingkungan yang banyak cacing perlu diberi obat 
                        cacing satu atau maksimal dua kali setiap tahun.
            Mencuci tangan dengan sabun setelah menangani unggas atau produk unggas, memegang telur dan daging mentah, membersihkan kandang unggas, dapat mencegah tersebarnya kuman, virus, flu burung (H5N1) dan penyakit influenza lainnya.
            Flu burung adalah penyakit menular di kalngan hewan (unggas) yang dapat menular kepada manusia melalui air liur, kotoran, dan lendir unggas yang sakit.
            Kebersihan diri meliputi kebersihan badan, mulu, kuku, rambut dan pakaian. Sangat penting memperhatikan kebersihan perorangan.
            Kebersihan perorangan meliputi:
1.      Menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari yaitu setiap kali setelah makan dan sebelum tidur
2.      Biasakan mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun, pagi dan sore hari.
3.      Jaga kebersihan rambut dan kuku.
4.      Gunakan pakaian yang bersih.
5.      Sekolah harus memisahkan jamban perempuan dan laki-laki. Jamban harus tersedia sabun dan air yang cukup untuk kebersihan.

1)                     Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

a.    Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
b.   Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
c.   Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

1)                     PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (www.promosikesehatan.com).
Manfaat


·         Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, sehingga siswa, guru, dan masyarakat 
       lingkungan sekolah terlindung dari berbagai ancaman dan gangguan penyakit.
·          Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi    
       belajar siswa.
·    Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua.
·         Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan.
·         Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah yaitu (www.promosikesehatan.com):
·           Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
·           Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
·           Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
·           Olahraga yang teratur dan terukur.
·           Memberantas jentik nyamuk.
·           Tidak merokok di sekolah.
·           Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.
·           Membuang sampah pada tempatnya.
Cara mencuci tangan yang benar:
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah
3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik
4. Bilas kembali dengan air bersih
5. Tutup kran dengan siku atau tissu
6. Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas
7.  Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.
Cara Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar
·           Gosoklah seluruh permukaan gigi yang menghadap ke pipi dan lidah. Pastikan seluruh permukaan telah tergosok. Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya untuk gigi bawah gerakan sikat dari bawah ke atas.
·           Gosoklah dengan lembut permukaan gusi dan lidah
·           Posisi sikat gigi kurang lebih 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dan gusi sehingga gusi tidak terluka.
Biasakan menyikat gigi sebelum tidur. Pada saat seseorang sedang tidur, produksi air liur menurun, sehingga alirannya pun jauh berkurang. Padahal air liur memiliki efek self-cleansing, yaitu berfungsi untuk membilas plak yang melekat di gigi.

1)                     Contoh

Setiap orang harus mempunyai kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan diri, bukan hanya kebersihan lingkungannya saja tapi kebersihan diri juga harus tetap dijaga. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan harus ditanamkan sejak  kecil. Pentingnya menjaga kesehatan yang ditanamkan pada anak agar anak dapat selalu menjaga kebersihan diri. Caranya anak perlu diajarkan secara perlahan agar mereka mengerti untuk menjaga kebersihan, contohnya dengan mengajarkan anak untuk selalu mencuci tangan saat sebelum  makan, setelah makan, dan setelah buang air kecil maupun buang air besar. Selain itu, anak juaga harus diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi minimal 2 kali sehari secara teratur. Dengan begitu anak akan akan menjadi peduli akan  kepentingan menjaga kebersihan yang dimulai dari dirinya sendiri.  

PELAKSANAAN PROGRAM DESA BINAAAN

          Adapun pengertian  dari progam desa binaan itu sendiri yakni suatu program pengabdian masyarakat yang memilih salah satu desa untuk kemudian di bina baik dalam segi peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat), peningkatan ekonomi, peningkatan infrastruktur, dll sesuai dengan tujuan dari pelaksana program desa binaan itu sendiri.

Pengabdian = kerja sosial


·      Kerja sosial harus selalu menonjolkan kemanfaatan kegiatan itu untuk masyarakat setempat. Kalau tidak, tidak akan disambut antusias dan positif oleh masyarakat setempat.
·      Harus dengan persiapan mental dan moral yang baik
·      Harus dengan perbekalan yang cukup
·      Harus tidak membebani dan merugikan masyarakat
·      Harus mendatangkan manfaat kepada masyarakat secara nyata (dapat dirasakan dan dapat dilihat)

Tujuan Pembinaan Desa


·         Membawa pencerahan kepada masyarakat desa à tunjukkan arah
·         Membantu memecahkan masalah yang dialami masyarakat desa
·         Membantu mengurangi beban kehidupan masyarakat desa
·         Menuntun masyarakat ke arah kehidupan yang lebih sejahtera


Kegiatan Bina Desa


·         Kegiatan bersifat pendidikan à merubah perilaku
·         Kegiatan harus memberikan teladan dan contoh konkrit (tidak abstrak)
·         Pembinaan harus menekankan pada “action”
·         Pembinaan harus memotivasi dan memfasilitasi
·         Pembinaan harus bersifat mengembangkan “local potentials”
·         Kegiatan harus mengutamakan partisipasi masyarakat

Pendekatan


·         Multi-disiplin à bekerja sama dengan pihak lain
·         Problem solving
·         Mulai dari yang dibutuhkan-diinginkan oleh masyarakat
·         Ikutkan dan gunakan kepemimpinan lokal
·         Manfaatkan institusi dan kelompok-kelompok yang sudah ada di masyarakat
·         Melihat masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang mempunyai komponen-komponen seperti pemerintahan, ekonomi, pendidikan, adat&agama, populasi.

          Sesuai dari judul karya tulis ilmiah yang kami ambil yakni “Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Progam Desa Binaan pada Anak Usia Progam Wajib Belajar di Kampung Pemulung Lebak Bulus” kami memberikan contoh pelaksanaan program desa binaan di Kampung Pemulung Lebak Bulus yang dilaksanakan oleh FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia) Korda Jakarta Raya-Banten dengan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 sebagai salah satu anggota aktif dalam forum tersebut. Dimana Program desa binaan merupakan program kerja tahunan yang dimaksudkan untuk mewujudkan pengabdian terhadap masyarakat.
            Program desa binaan yang dilaksanakan di Kampung Pemulung Lebak Bulus ini sendiri baru di mulai pergerakannya pada tanggal 13 Januari 2013 yang lalu. Dimana sebelumnya juga telah diadakan Desa binaan di Kampung Nelayan Cilincing, Jakrta Utara selama kurang lebih 2 tahun
Agenda pertama desa binaan pada tanggal 27 Januari 2013 dengan sasaran peningkatan kesehatan (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui kegiatan penyuluhan dan praktek cuci tangan yang baik dan benar dilakukan dengan mengadakan Nyanyian cara cuci tangan yg baik dan benar,bahaya&manfaat cuci tangan,kapan saja harus mencuci tangan,penyakit yang ditimbulkan jika tangan tidak bersih, serta Praktek mencuci tangan.

BABA III

Penutup

3.1        Kesimpulan

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

3.2        Kritik dan Saran

Sebagai tenaga kesehatan harusnya sering memberikan pendidikan kesehatan mengenai PHBS contohnya dengan mengajarkan anak sekolah dasar cuci tangan untuk memulai hidup bersih dimulai dari hal kecil, menggosok gigi minimal 2x sehari secara teratur dan membuang sampah pada tempatnya.
Setiap harus memili kesadaran untuk peduli akan kebersihan diri maupun  lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA


http://www.slideshare.net/DasturMartono/desa-binaan#btnNext
Penuntun Hidup Sehat, UNICEF
Kamus Bahasa Indonesia Modern






           

Tidak ada komentar: