Tuliskan nama terlebih dahulu, Jawaban semua ditulis di Posting Komentar!
1.
Jelaskan faktor-faktor penyebab
timbulnya keberagaman berbahasa?
2.
Apa yang dimaksud dengan diglosia ?
3.
Jelaskan fungsi dari penggunaan bahasa baku!
4.
Apa saja yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa?
5.
Bagaimana sikap yang baik di dalam berbahasa baku?
6.
Dalam kondisi bagaimanakah seseorang harus berbahasa baku?
7.
Dalam situasi bagaimanakah seseorang boleh berbahasa tidak baku?
8.
Sebutkan ukuran benar-tidaknya
sebuah bahasa!
9.
Apa maksud dari pernyataan ‘Berbasalah dengan baik dan benar’?
10.
Bagaimanakah ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?
000
SELAMAT MENGERJAKAN 000
20 komentar:
1. - Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan bahasa atau daerah hidup yang berbeda, seperti wilayah Sumatra, Bali, Kalimantan, Jawa dan beberapa wilayah diIndonesia lainnya.
- Faktor Sejarah
Di setiap daerah atau wilayah di Indonesia mempunyai kebiasaan dari nenek moyang yang berbeda-beda.
- Faktor Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
2. Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat. Yang dimaksud ialah bahwa terdapat perbedaan antara ragam formal atau resmi dan tidak resmi atau non-formal.
3. 1. Pemersatu : Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Hal ini telah termaktub dalam salah satu bunyi Sumpah Pemua.
2. Pemberi Kekhasan
Dengan digunakannya bahasa baku dalam keseharian, maka individu ataupun kelompok tersebut akan menjadi pembeda diantara individu atau kelompok lainnya.
3. Pembawa Kewibawaan
Orang atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam kesehariannya akan diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati.
4. Kerangka Acuan
bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga layak untuk menjadi acuan berbahasa seseorang.
4. Ada 2 ukuran untuk mengetahui tidak bakunya suatu kata :
- Tidak sesuai dengan ciri ciri kata baku
- dengan ciri ciri kata tidak baku
Ciri ciri kata baku :
- Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
- Tidak terpengaruh bahasa daerah
- Bukan bahasa percakapan sehari-hari
- Tidak terpengaruh bahasa asing
- Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
- Kata tidak baku dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing.
- Kata tidak baku dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
- Kata tidak baku digunakan pada percakapan santai.
- Kata tidak baku dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya.
5. Sikap bahasa terdiri dari dua jenis yaitu sikap positif dan sikap
negatif. Sikap positif bahasa adalah penggunaan bahasa sesuai
dengan kaidah bahasa dan sesuai dengan situasi kebahasaan,
bangga menggunakan bahasa Indonesia, menghargai bahasa,
peduli terhbadap bahasa Indonesia. Sikap negatif bahasa adalah
sikap acuh tak acuh, tidak menghargai, tidak peduli terhadap bahasa
Indonesia.
6. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi.
7. Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian.
8. Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa dan kaidah itu sendiri meliputi 6 aspek .
Tata Bunyi (Fonologi); Tata bahasa (Kata dan Kalimat); Kosakata: Ejaan; Makna; kelogisan. Dan Pada aspek tata bunyi kita mungkin sudah mengenal bunyi |f|,|v| dan |z|
Contoh Kata – kata yang benar adalah fajar, fakir (miskin), motif, aktif, variable, vitamin, devaluasi, zakat, zebra dan izin . dan bukan pajar, pakir (miskin), motip, aktip, pariable, pitamin, depaluasi, jakat, jebra dan ijin .
9. Mari menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
10. - struktur kalimat jelas
- wacana bersifat formal
- singkat, berisi analisis dan pembuktian
- menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu
- objektif dan dapat diukur kebenarannya
Nama: Sekar Putrie Mahanani
NIM: P17127018017
1. Pertama, factor budaya; tiap daerah memiliki peberdaan bahasa atau daerah hidup yang berbeda seperti daerah Jawa, Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Kedua, factor sejarah; pada tiap daerah atau wilaya di Indonesia memiliki kebiasaan dari nenek moyang yang berbeda-beda. Ketiga, factor perbedaan demografi; tiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai dan pegunungan biasanya menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dengan intonasi volume suara yang besar sedangkan di daerah padat penduduk biasanya menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dan intonasi volume suara yang kecil.
2. Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat.
3. Pertama, sebagai pemersatu; bahasa baku mempersatukan atau menghubungan penutur berbagai dialek sehingga mereka menjadi satu masyarakat bahasa baku. Kedua, sebagai pembeda; memperkuat kepribadian dan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia. Ketiga, sebagai pembawa wibawa; bila dibawakan oleh seseorang dengan baik akan memberikan kesan wibawa di mata orang lain. Keempat, sebagai kerangka acuan; sebagai kerangka bagi pemakainya dengan norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.
4. Dilihat dari ciri-ciri kata baku dan kata tidak baku, yaitu
a. Ciri-ciri kata baku
- Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
- Tidak terpengaruh bahasa daerah
- Bukan bahasa percakapan sehari-hari
- Tidak terpengaruh bahasa asing
- Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
- Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme
b. Ciri-ciri kata tidak baku
- Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
- Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman
- Digunakan pada percakapan santai
- Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
5. Menggunakannya dengan benar dan jelas supaya fungsi dari bahasa baku tercapai
6. Pada saat bertemu dengan orang yang dihormati, pembicaraan teknis, berbicara di depan umum, dan pada saat komunikasi resmi
7. Pada situasi santai atau tidak formal
8. Tata bunyi, tata kata, tata kalimat, tata istilah, tata ejaan, dan tata makna
9. Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia sesuai konteks pembicaraan maupun penulisan. Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia ang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
10. Cendikia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten.
NAMA : SHABRINA ILLIYIN
NIM : P17127018018
1. Faktor keragaman dalam berbahasa di Indonesia dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti terdapat banyak pulau yang ada di negara Indonesia. Faktor ini terjadi karena dari Sabang hingga Merauke, masing masing pulau memiliki bahasa yang berbeda, sehingga cara yang digunakan untuk bekomunikasi juga berbeda dikarenakan masing masing memiliki adat, istiadat, dan budaya masing masing. Selain itu, negara Indonesia memiliki letak yang strategis serta banyak didatangi oleh wisatawan manca negara, sehingga tidak heran jika terjadi perubahan dalam bekomuniasi sehingga menimbulkan keberagaman dalam berbahasa.
2. Diglosia merupakat suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi bahasa atau bahasa yang ada di masyarakat, atau dalam maksud lain yaitu penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat, tetapi masing-masing bahasa mempunyai fungsi atau peranan yang berbeda dalam konteks sosial.
3. Fungsi bahasa baku
- Pemersatu : Hal ini telah tertulis di dalam salah satu bunyi Sumpah Pemuda, yaitu: “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia “
- Pemberi kekhasan : Penggunaan bahasa baku dalam keseharian, suatu individu ataupun kelompok tersebut akan menjadi pembeda diantara individu atau kelompok lainnya, sehingga menjadi suatu ke khasan.
- Pembawa kewibawaan : Individu atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam kesehariannya akan diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati, dikarenakan bahasa baku identik dengan formalitas dan kesantunan.
- Kerangka acuan : Hal ini karena bahasa baku merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,jika seseorang mampu menggunakan bahasa baku dengan baik, maka orang tersebut dianggap sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Baku atau tidaknya suatu bahasa dapat dilihat dari apakah bahasa tersebut sesuai dengan ciri ciri dari bahasa baku, dan ciri ciri dari bahasa tidak baku
Berikut merupakan contoh dari ciri ciri bahasa baku :
- Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu.
- Tidak dipengaruhi bahasa asing.
- Bukan bahasa percakapan.
- Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit.
- Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat.
- Kata baku bukan kata rancu
- Kata baku tidak mengandung hiperkorek.
- Tidak mengandung pleonase
5. Sikap yang baik dalam berbahasa baku adalah sikap bangga menggunakan bahasa Indonesia dikarenakan bahasa baku memiliki ciri kemantapan dinamis, cendikia, dan keseragaman kaidah, sehingga penggunaan bahasa baku tidak hanya di gunakan sesuai dengan selera bebahasa masing masing individu atau kelompok saja.
6. Penggunaan bahasa baku dapat digunakan dimana saja dan kapanpun, dikarenakan bahasa baku merupakan standar dari berbahasa Indonesia , selain itu bahasa baku merupakan bahasa yang sopan untuk digunakan di kalangan berbagai umur.
7. Penggunaan bahasa tidak baku dapat digunakan jika dalam situasi bekomunikasi dengan teman sebaya atau dekat dalam suasana non-formal.
8. Benar atau tidaknya suatu bahasa dapat diukur dari kebakuan bahasa tesebut serta keefektifan suatu kalimat yang dilontarkan.
9. Yang dimaksud dengan berbahasalah yang baik dan benar yaitu suatu ajakan untuk berbahasa yang baik dengan disesuaikan dengan situasi dan konteks bahasa masing-masing dengan menggunakan kaidah –kaidah berbahsa sesuai PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
10. Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
- stuktur kalimat jelas dan lugas
- Struktur wacana besifat formal
- singkat namun lengkap, berisi analisis dan pembuktian
- Cermat dalam menggunakan unsur baku, ejaan, kalimat, paragaf, wacana
- Cermat dan konsisten dalam menggunakan penalaran dari awal hingga akhir
- tedapat istitlah teknis dalam bidang yang berkaitan
- objektif atau dapat diuku kebenarannya
- Konsisten dalam pembahasan topik hingga seterusnya sampai ke kesimpulan
RENALDY (P172018013)
ORTHOTICS PROSTETICS
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa?
(a) Faktor Budaya : Setiap daerah mempunyai perbedaan bahasa atau daerah hidup yang berbeda, seperti wilayah Sumatra, Bali, Kalimantan, Jawa dan beberapa wilayah diIndonesia lainnya.
(b) Faktor Sejarah : Di setiap daerah atau wilayah di Indonesia mempunyai kebiasaan dari nenek moyang yang berbeda-beda.
(c) Faktor Perbedaan Demografi : Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
2. Apa yang dimaksud dengan diglosia ?
adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat. Yang dimaksud ialah bahwa terdapat perbedaan antara ragam formal atau resmi dan tidak resmi atau non-formal. Contohnya misalkan di Indonesia terdapat perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan
3. Jelaskan fungsi dari penggunaan bahasa baku ? (pertama) Pemersatu, pemakaian kata baku dalam bahasa dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa. (kedua) Pemberi kekhasan, pembakuan kata dalam bahasa dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya. (ketiga ) Pembawa kewibawaan, kata baku yang diterapkan dalam bahasa dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya. (keempat) Kerangka acuan, kata-kata baku menjadi patokan bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
4. Apa saja yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa?
a. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap atau tidak dapat berubah setiap saat
b. Sifat kecendekiaannya. Perwujudannya dalam kalimat, paragraph dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal
c. Baku beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah
5. Bagaimana sikap yang baik di dalam berbahasa baku?
(a) Sikap kesetiaan bahasa, terungkap jika orang lebih suka memakai bahasanya sendiri serta bersedia menjaganya terhadap pengaruh bahasa asing yang dapat merusak kemandirian bahasanya
(b) Sikap kebanggaan bahasa , jika orang merasa bangga berbahasa dengan baik dan benar karena ia akan dianggap orang yang terpelajar atau golongan yang terkemuka
(c) Sikap kesadaran akan norma dan kaidah bahasa, menggunakan bahasa secara cermat, santun dan layak sesuai keperluan komunikas
6. Dalam kondisi bagaimanakah seseorang harus berbahasa baku? Dalam situasi yang resmi, seperti upacara,sidang, dan acara kenegaraan
7. Dalam situasi bagaimanakah seseorang boleh berbahasa tidak baku?
Dalam komunikasi tidak resmi seperti percakapan sehari-hari dan dalam acara tertentu seperti pernikahan dan acara adat
8. Sebutkan ukuran benar-tidaknya sebuah bahasa? Tata bunyi,Tata kata,tata kalimat,Tata istilah,Tata ejaan,Tata makna
9. Apa maksud dari pernyataan ‘Berbasalah dengan baik dan benar’?
Benar tidaknya bahasa Indonesia yang kita gunakan tergantung pada benar tidaknya pemakaian kaidah bahasa, dengan kata lain pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia.
10. Bagaimanakah ciri-ciri ragam bahasa ilmiah? stuktur kalimat jelas dan lugas
- Struktur wacana besifat formal
- singkat namun lengkap, berisi analisis dan pembuktian
- Cermat dalam menggunakan unsur baku, ejaan, kalimat, paragaf, wacana
- Cermat dan konsisten dalam menggunakan penalaran dari awal hingga akhir
- tedapat istitlah teknis dalam bidang yang berkaitan
- objektif atau dapat diuku kebenarannya
- Konsisten dalam pembahasan topik hingga seterusnya sampai ke kesimpulan
Nama : Faizah Indahsari
NIM : P17127018007
Jurusan Ortotik Prostetik
1.-faktor letak geografis. letak geografis Indonesia yang strategis membuat aksesnya mudah dicapai oleh negara lain sehingga menimbulkan beberapa perubahan seperti bahasa dan adat istiadat
-faktor wilayah kepulauan. Indonesia kaya akan pulau pulau dari sabang sampai merauke, jadi tidak heran setiap pulau memiliki bahasa yang berbeda beda karena setiap pulau terkadang memiliki beberapa suku yang berbeda pula
-faktor leluhur. Masyarakat Indonesia juga berasal dari beberapa leluhur. Diketahui, leluhur bangsa Indonesia berasal dari suku bangsa Austronesia. Seiring berjalannya waktu, leluhur yang mendiami wilayah Indonesia ini berkembang dan membentuk kebudayaannya sendiri. Di Indonesia ada dua ras leluhur yang dikenal yaitu Mongoloid dan Australomelanesid
2. Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat, seperti perbedaan antara ragam formal atau resmi dan tidak resmi atau non-formal.
3. -sebagai alat pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
-sebagai pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
-sebagai pembawa kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
-sebagai kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang
4. Hal hal yang menandakan bahasa tidak baku adalah dengan ciri ciri : dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing, terpengaruh oleh perkembangan zaman, digunakan pada percakapan santai, dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
5. bersikap positif terhadap berbahasa baku
- setia bahasa : penggunaan bahasa pada setiap ranah harus dipertahankan
- bangga bahasa : tidak malu menggunakan bahasa baku, mengutamakan bahasa baku sebagai alat komunikasi.
- sadara bahasa : berbahasa baku mempunyai kaidah dan norma tata bahasa yang sudah ada
6. seseorang harus berbahasa baku saat bertemu dengan orang yang di hormati,pembicaraan teknis,berbicara di depan umum,dan saat komunikasi resmi. Dan bahasa baku dapat di gunakan dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa baku merupakan bahasa yang sopan
7. Umumnya, kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur kepada orang yang sepantaran tetapi tetap mengetahui batasannya.
8. Tata Bunyi (Fonologi)
Tata bahasa (Kata dan Kalimat)
Kosakata
Ejaan
Makna
kelogisan.
9.Bahasa merupakan representasi dari sebuah alam pemikiran yang menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati di sebuah komunitas. Konsep bersifat universal, namun simbol bersifat partikular. Universal karena semua orang di dunia mengenal objek-objek yang sama, namun bersifat partikular karena simbol untuk menyebut objek tersebut bervariasi tergantung kesepakatan komunitas. Bahasa sebagai wujud untuk menyatakan apa yang terkonsep secara abstrak, bertujuan untuk pemperjelas pernyataan konsepsi ke dalam sebuah bentuk inderawi. ketika konsep telah menjadi nyata, kenyataan itu menjadi sesuatu yang dipecayai atas dasar sebuah arahan. Maka dari itu pikiran memengaruhi bahasa dan bahasa memengaruhi pikiran. Berbahasalah dengan baik dan benar.
10.
-Struktur kalimat jelas dan lugas
-Struktur wacana bersifat formal
-Singkat namun lengkap, berisi anlisis dan pembuktian
-Cermat dan menggunakan unsur baku, ejaan, kalimat, paragraf dan wacana
- Cermat dna konsisten menggunakan penalaran dari awal hingga akhir
- Terdapat istilah teknis dalam bidang yang berkaitan
- objektif atau dapat diukur kebenarannya
- konsisten dalam pembahasan topik hingga seterusnya sampai kesimpulan
NAMA: SALMA NUR SAADAH
NIM:P17127018016
1. Faktor yang pertama yaitu perbedaan daerah dan kebudayaan yang dimana setiap daerah mempunyai bahasanya masing-masing serta budaya yang juga bebeda. Faktor yang kedua yaitu sejarah yang pada dasarnya sudah dibentuk oleh nenek moyang kita. Faktor yang ketiga adalah letak geografis yang berpengaruh pada perbedaan intonasi ketika berbicara
Faktor yang keempat adalah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan munculnya kosakata baru
2. menurut kamus besar bahasa indonesia diglosia adalah situasi kebahasaan dengan pembagian fungsional atas variasi bahasa atau bahasa yang ada dalam masyarakat.
3. Menurut Waridah (2014:60), fungsi kata baku dalam bahasa Indonesia adalah sebagai;
a)pemersatu, perbedaan bahasa setiap daerah dapat dipersatukan lewat bahasa indonesia yang baku
b)Pemberi Kekhasan, menjadi ciri khas bangsa indonesia dari negara lainnya
c)Pembawa Kewibawaan, karena bahasa baku identik dengan formalitas dan kesantunan
d)Kerangka Acuan, sebagai kaidah untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
4. bahasa baku mengacu pada pedoman EYD, sering dipakai saat percakapan resmi, dan tidak terpengaruh bahasa daerah maupun asing. Sedangkan bahasa tidak baku digunakan dalam bahasa sehari-hari, tidak terikat dalam pedoman EYD dan terpengaruh oleh zaman dikarena untuk menciptakan suasana kenyamanan, keakraban, dll
5. sikap yang baik dalam menggunakan bahasa indonesia dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai pedoman EYD dan penggunaan kosa kata sesuai dalam kamus besar bahasa indonesia
6. dalam kondisi forum resmi atau acara formal.
7. dalam situasi non-formal seperti pecakapan sehari hari
8. a. tata makna,
b. tata istilah,
c. tata bunyi,
d. tata ejaan,
e. tata kata dan kalimat
9. berbahasa yang baik artinya tepat pada situasi dan kondisi, sendangkan berbahasa yang benar diartikan mengikuti kaidah yang belaku
10. terdapat struktur kalimat yang jelas, besifat formal, singkat namun lengkap juga berisi analisi dan pembuktian, mengikuti kaidah EYD, cermat serta konsisten dalam menggunakan penalaran dari awal hingga akhir, tedapat istilah teknis dalam bidang yang berkaitan, dan dapat diukur kebenaranya (objektif).
NAMA: WANDA ROSYAH SABRINA
NIM: PP17127018019
JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK
1. Penyebab keberagaman berbahasa terbagi menjadi beberapa faktor, diantaranya:
-Faktor Budaya. Indonesia terdiri dari berbagai macam daerah, setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda.
-Faktor Sejarah. Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri dan berbeda - beda.
-Faktor Perbedaan Demografi. Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti di daerah pantai atau pegunungan biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Dan pada pemukiman padat penduduk menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dan bervolume kecil dikarenakan lokasinya yang berdekatan.
2. Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat. Dimana adanya perbedaan antara resmi (formal) dan tidak resmi (non-formal).
3. Fungsi dari penggunaan bahasa baku sangat beragam, diantaranya:
- Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
- Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
- Pembawa kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
- Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
4. Tanda baku atau tidaknya sebuah bahasa dapat dilihat dari ciri-ciri penggunaan bahasa tersebut.
Ciri ciri kata baku ialah kata yang tidak terpengaruh bahasa daerah dan bahasa asing, kata baku tidak dapat berubah setiap saat, bukan bahasa percakapan sehari-hari, penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat, dan kata baku tidak mempunyai arti yang rancu dan tidak mengandung arti pleonasme.
Sedangkan ciri-ciri kata tidak baku ialah kata dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing, dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman, digunakan pada percakapan santai, dan dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya.
5. Dalam berbahasa baku yang baik dapat ditunjukan dengan beberapa sikap, diantaranya:
- Kesetian berbahasa, yaitu suatu upaya agar si pengguna bahasa tetap berpegang teguh memelihara dan menggunakan bahasa nasional, bahasa kebangsaan, bahasa Indonesia, dan apabila perlu, mencegah adanya pengaruh asing.
- Kebanggaan berbahasa, yaitu suatu upaya agar si pengguna bahasa lebih mengutamakan bahasanya sendiri dan menggunakannya sebagai lambang identitas bangsanya
- Kesadaran akan adanya norma atau kaidah berbahasa, suatu upaya agar si pengguna bahasa dapat menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan tata aturan yang berlaku dalam berbahasa Indonesia.
6. Seseorang dapat menggunakan bahasa baku dalam kondisi formal maupun nonformal karna pada dasarnya bahasa baku merupakan bahasa yang baik dan sopan. tetapi bahasa yang baku cenderung di gunakan pada kondisi formal seperti pembahasan teknis, berbicara didepan umum, dan komunikasi resmi.
7. Berbahasa tidak baku merupakan bahasa yang di gunakan dalam kegiatan sehari-hari di luar kegiatan formal. yang biasa digunakan dalam kondisi berbicara dengan orang tua, teman, bahkan teman kerja. setiap orang pasti memiliki kesadaran untuk menggunakan bahasa formal dan nonformal tergantung dengan siapa dia akan berbicara.
8. - Menggunakan kaidah tata bahasa normatif.
- Menggunakan kata-kata baku.
- Menggunakan ejaan resmi dalam ragam tulis.
- Menggunakan lafal baku dalam ragam lisan.
-Menggunakan kalimat secara efektif.
9. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi pembicaraan, sesuai dengan aturan dan konteks serta dengan kaidah tata bahasa.
10. Ragam bahasa ilmiah memiliki struktur kalimat yang jelas, lugas mudah dipahami dan efektif. Kalimatnya bersifat formal dan harus mengikuti pola kalimat yang berlaku, memiliki subyek, predikat dan objek. Harus bergagasan dan konsisten.
Nama : Adisti Noer Sevina
NIM : P17127018001
1. 1) Kondisi geografi,dikarenakan Indonesia negara dengan beribu-ribu pulau maka masyarakat membuat Bahasanya masing masing. 2) kondisi transportasi, dikarenakan tranposrtasi membuat interaksi semakin beragam dikarenakan bisa sebagai objek pengantar atau menjemput seseorang di antar pulau. 3) masyarakat menerima sebuah perubahan, di dalam proses kehidupan semakin lama waktu telah mengubah kondisi masyarakat di wilayah indonsia ini. 4) factor agama, contoh dikarenakan agama hindu budha dibawakan dari india. Ajaran agama iskam dari pedagang arab yang ke Indonesia.
2. Diglosia adalah keadaan suatu masyarakat dimana terdapat dua variasi dari satu Bahasa yang hidup berdampingan dan masing-masing punya peranan tertentu
3. Fungsinya berupa : pemersatu, pemberi kekhasan, dan kewibawaan
4. Cirinya adalah : tidak mengandung Bahasa daerah, Bahasa asing, dan Bahasa gaul. Justru mengandung : bahasa percakapan dan memiliki imbuhan
5. Terkadang di mata remaja yang sudah mengetahui atau lebih sering mendengar bahsa gaul, mereka akan mempunyai atau memilki sikap tuna harga diri, yang dimaksud disini adalah adanya sikap kurang bangga dalam menggunakan Bahasa baku
6. Penulisan karya ilmiah, penulisan surat dinas, rapat atau musyawarah, dan kegiatan surat menyurat antar Lembaga
7. Dalam keadaan berbicara dengan orang yang sebaya, ataupun dekat.
8. Kata dapat mengukur, benar tidak nya sebuah Bahasa bersandar pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
9. Yang dimaksud dengan “berbahasalah dengan baik dan benar” adalah kita dapat memposisikan diri kita disaat bercakap atau menuliskan subuah pesan atau topik dengan orang yang tepat dengan porsi yang tepat
10. Ciri-ciri raga Bahasa ilmiah adalah : kalimat yang lugas, formal, lengkap, dan menggunakan Bahasa dan ejaan yang baku dan benar
Nama : Kencana Ningrum
NIM : P17127018010
1.Faktor-faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa, yaitu:
a)Faktor budaya, Negara Indonesia memiliki berbagai perbedaan budaya dan tentunya bahasa daerah hidup yang berbeda, sehingga timbul terjadinya keragaman bahasa dalam berkomunikasi.
b)Faktor sejarah, Setiap daerah memiliki kebiasaan dalam menyampaikan bahasa mereka masing-masing sesuai dengan bahasa nenek moyang yang sudah menyampaikan.
c)Faktor perbedaan demografi, Memiliki perbedaan dataran seperti dataran pantai, pegunungan, biasanya menggunakan intonasi nada dan volume yang tinggi. Sedangkan di daerah pemukiman yang padat, intonasi nada rendah karena jarak yang begitu dekat.
2.Yang dimaksud dengan diglosia adalah suatu situasi bahasa yang terdapat pebagian fungsional atas variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat luas, seperti bahasa resmi ataupun tidak resmi.
3.Fungsi dari penggunaan bahasa baku ada empat, yaitu:
a)Pemersatu, Bahasa baku termasuk bahasa Indonesia yang bertujuan untuk pemersatu antar daerah, akan meminimalisir dialek bahasa daerah hidup, sehingga setiap daerah menyatu menjadi kesatuan bangsa Indonesia.
b)Pembawa kewibawaan, Saat menggunakan bahasa baku, pendengar dapat menganggap pembicara terlihat berwibawa dan patut dihormati. Karena bahasa baku identik dengan kesantunan dan formalitas.
c)Penanda pembeda (kepribadian), dapat menjadikan diri sendiri sebagai pembeda atau memberikan kekhasan dalam berbahasa.
d)Kerangka acuan, Bahasa baku dapat menjadi acuan dalam berbahasa karena bahasa baku termasuk bahasa yang formal dan santun.
4.Yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa adalah
Kata baku: Tidak bermakna rancu, bukan bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari, tidak terpengaruh dengan bahsa daerah ataupun bahasa asing, penggunaan kalimat sesuai dengan korteks kalimat, tidak dapat berubah seriap saat.
Kata tidak baku: dapat berpengaruh bahasa daerah dan bahasa asing, dapat berpengaruh perkembangan zaman, tidak dapat digunakan pada percakapan santai atau formal, dapat diciptakan olwh siapa saja sesuai keinginan sesuai zaman.
5.Besikap yang baik di dalam berbahasa baku seperti bersikap positif sebagai:
a)Sikap kesetiaan terhadap berbahasa, terlihat dari keseharian menggunakan bahasa menjaga terpengaruhnya dari bahasa asing ataupun daerah
b)Sikap kesadaran akan kaidah bahasa dan norma, karena bahasa baku mencerminkan seseorang bertutur kata dengan baik dan benar, serta sopan.
c)Sikap bangga atas penggunaan bahasa baku tanpa malu menanamkan penggunaan kata baku dan tanpa mempengaruhi gaya bicara sesuai dengan zaman.
6.Seseorang harus berbahasa baku dalam keadaan berkomunikasi di acara resmi dan karya ilmiah, sebagai pembicara umum seperti berceramah, menyampaikan kata sambutan, berbicara dengan orang yang dihormati.
7.Seseorang boleh berbahasa tidak baku disaat situasi diluar acara formal, seperti saat kegiatan sehari-hari.
8.Ukuran benar-tidaknya sebuah bahasa terdiri dari, tata kata, tata bunyi, tata kalimat, tata makna, tata istilah, dan tata ejaan.
9.Yang dimaksud dari pernyataan “Berbasalah dengan baik dan benar” adalah disaat kita sedang berkomunikasi menggunakan bahasa, baik benar atau tidaknya bahasa yang kita utarakan dalam pemakaian KBBI, tanpa sadar kita berkomunikasi tetap mengacu pada kaidah bahasa yang sudah ditentukan.
10. Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah, yaitu:
a)Struktur kalimat jelas dan lugas,
b)Singkat namun lengkap, dan memiliki analisis dan pembuktian
c)Cermat dalam penggunaan unsur baku, ejaan, kalimat, dan paragraph
d)Konsisten dalam membahas topic yang sudah ditentukan hingga sampai kesimpulan.
tes
Nama : DINDA ROSANTI WENINGTYAS
Nim : P17127018006
1. Faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa
- Faktor budaya, setiap daerah mempunyai perbedaan bahasa atau daerah hidup
- Faktor sejarah, disetiap daerah atau wilayah di Indonesia mempunyai kebiasaan dari nenek moyang yang berbeda
- Faktor perbedaan demografi, setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan akan berbeda ragam bahasa dengan daerah pemukiman padat penduduk.
2. Diglosia menurut KBBI adalah situasi kebahasaan dengan pembagian fungsional atau variasi bahasa atau bahasa yang ada dalam masyarakat
3. Fungsi dari peggunaan bahasa baku.
- Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat menjadi alat pemersatu sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
- Pembeda, memperkuat kepribadian dan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia jika digunakan dengan benar.
- Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
- Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur benar atau tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekolompok orang.
4. Hal yang menandai baku atau tidaknya sebuah bahasa.
- Memiliki sifat kemantapan dinamis berupa aturan yang tetap atau tidak dapat berubah setiap waktu.
- Memiliki sifat kecendekiaannya. Perwujudan dalam kalimat, paragraf dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal,.
- Adanya proses penyeragaman sampai tahap tertentu.
5. Sikap yang baik dalam berbahasa baku.
Menanamkan sikap positif dalam berbahasa baku yang dapat diwujudkan dengan
- Kesetiaan berbahasa, adanya keinginan untuk terus menggunakan bahasanya sendiri serta bersedia menjaganya terhadap pengaruh bahasa asing yang dapat merusak identitas.
- Kebanggaan berbahasa, terbentuknya rasa bangga terhadap negara Indonesia dengan menggunakan bahasa sendiri.
- Kesadaran akan norma dan kaidah bahasa, dengan cara menggunakan bahasa secara cermat, santun dan sesuai dengan keperluan komunikasi
6. Kondisi seseorang mengharuskan berbahasa baku adalah saat komunikasi resmi seperti berbicara di depan umum, yakni dalam ceramah, khotbah, kuliah. Atau juga dalam tulisan resmi seperti karya tulis ilmiah, laporan resmi, surat atau pengumuman dari instansi resmi. Dan sebagainya.
7. Kondisi seseorang diperbolehkan untuk berbahasa tidak baku adalah saat situasi tidak resmi seperti percakapan sehari – hari, atau dalam media yang digunakan untuk keperluan pribadi seperti buku harian, atau kondisi lainnya yang tidak memerlukan bahasa resmi untuk berkomunikasi.
8. Ukuran benar tidaknya sebuah bahasa dapat diukur dari tata bunyi, tata kata dan tata kalimat, tata istilah, tata ejaan, tata makna.
9. Maksud dari ‘berbahasalah dengan baik dan benar’ adalah berbahasa baik berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan konteks berbahasa yang selaras dengan nilai sosial masyarakat. Sedangkan berbahasa yang benar berarti bahwa harus digunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku.
10. Ciri – ciri ragam bahasa ilmiah.
- Struktur kalimat yang jelas dan lugas, mengikuti pola kalimat yang berlaku, mudah dipahami serta efekrif.
- Struktur wacana bersifat normal, artinya wacana harus mengacu pada standar konvensi naskah, baik dari segi format penulisan.
- Singkat, lengkap, berisi analisa dan pembuktian. Teks tidak bertele – tele dan memuat analisis dan pembuktian dengan jelas sehingga informasi yang dikandung sampai kepada pendengar atau pembaca.
- Konsisten dalam menggunakan penalaran dari topik, pendahuluan, tinjauan pustaka, sampai hasil dan kesimpulan.
- Terdapat istilah teknis dalam bidang yang bersangkutan.
- Objektif atau dapat diukur kebenarannya, sehingga tidak berdasar pada hal – hal yang subjektif semata.
- Konsisten dalam pembahasan topik hingga sampai kepada kesimpulan.
Nama: Rafidah Putri Yasminita
NIM : P17127018012
1. Faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa diantaranya:
- faktor budaya: beragamnya kebiasaan dan pola hidup tiap daerah menghasilkan bahasa komunikasi yang berbeda beda pula.
- faktor sejarah: disetiap daerah memiliki warisan dan ajaran nenek moyangnya masing masing
- faktor perbedaan demografi: orang yang tinggal diarea pantai pegunungan, cenderung berbicara singkat dan jelas serta bersuara lantang. Sedangkan orang yang tinggal diarea padat penduduk mudah berkomunikasi panjang lebar serta bersuara cenderung pelan karena jarak berdekatan.
2. Diglosia menurut KBBI adalah situasi kebahasaan dengan pembagian fungsional atas variasi bahasa atau bahasa yang ada dalam masyarakat (misalnya ragam atau bahasa A untuk suasana resmi di kantor dan ragam atau bahasa B untuk suasana intim di rumah). Dengan kata lain, terdapat ragam kata untuk suasana formal dan suasana informal.
3. Fungsi dari penggunaan bahasa baku yaitu
- pemersatu. seperti yang telah tercantum dalam sumpah pemuda dimana Bahasa kesatuan bangsa Indonesia ialah bahasa indonesia, sehingga bahasa indonesia yang bakulah alat komunikasi yang dapat digunakan rakyat dari sabang hingga merauke.
- pemberi kekhasan. jika dalam keseharian seseorang berkomunikasi menggunakan bahasa baku maka itu dapat menjadi ciri untuk dirinya saat berinteraksi dengan orang lain.
- pembawa kewibawaan. seseorang yang berkomunikasi sehari hari menggunakan bahasa baku,
dianggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati.
- kerangka acuan. bahasa baku bisa menjadi acuan karena sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang tepat.
4. Hal yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa adalah bentuk bahasa/kata itu sendiri. Apabila bahasa itu tidak terdapat dalam KBBI atau tidak termasuk dalam ciri ciri kata baku, berarti kata tersebut adalah kata tidak baku.
5. Sikap yang baik di dalam berbahasa baku adalah menggunakan nahasa baku tersebut sesuai dengan makna sebenarnya, sesuai dengan keperluan komunikasinya, apabila digunakan untuk menyikapi hal baik disebut sikap positif bahasa, dan apabila menggunakan bahasa dengan asal asalan, acuh tak acuh disebut sikap negatif bahasa.
6. Seseorang harus berbahasa baku ketika ia harus berbicara didepan banyak pendengar, saat berbicara diacara resmi/formal, saat berbicara dengan orang penting, orang yang dihormati/disegani, dan berbahasa baku apabila mengetahui lawan bicara kita berasal dari daerah yang berbeda dengan kita untuk memudahkan komunikasi.
7. Seseorang boleh berbahasa tidak baku jika disituasi santai, bersenda gurau dengan teman sebaya,keluarga ataupun di acara acara informal.
8. Ukuran benar-tidaknya sebuah bahasa adalah Tata Bunyi (Fonologi), tata bahasa (Kata dan Kalimat), kosakata, ejaan, makna, kelogisan.
9. maksud dari pernyataan ‘Berbasalah dengan baik dan benar’ adalah komunikasi menggunakan pilihan kata sesuai dengan situasi dan konteks percakapan sehingga tetap dalam kaidah bahasa yabg baik tetapi dapat dimengerti dengan mudah oleh lawan bicara/pendengar.
10. Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
- struktur kalimat jelas dan lugas
- struktur wacana bersifat formal
- singkat namun lengkap, berisi analisis dan pembuktian
- cermat dalam menggunakan unsur baku, ejaan, kalimat, paragraf, wacana.
Huuriyah Kholiilah
P17127018009
1.
faktor daerah,sebagaimana indonesia memiliki banyak sekali budaya di setiap daerah termasuk bahasa ,pendidikan normal, sikap penutur,budaya atau letak geografis,ilmu pengetahan,sejarah
2.
Diglosia adalah suatu keadaan dimana bahasa terdapat pembagian fungsional atas bahasa-bahasa yang terdapat di masyarakat
3.
Penggunaan bahasa baku memiliki empat fungsi , antara lain :
- Pemersatu bangsa, kondisi di Indonesia memiliki beragam bahasa daerah masing-masing di setiap daerahnya, Perlu adanya kesepakatan bersama untuk menentukan bahasa yang akan digunakan saat mereka atau seseorang bertemu. Kondisi itulah, dimana bahasa baku bahasa Indonesia hadir menjadi rujukan utama para penutur bahasa antardaerah. Penanda Pembeda/ pemberi kekhasan, banyak sekali pendapat yang dimana bahasa Indonesia sama dengan bahasa melayu. Namun, penutur jati bahasa Indonesia banyak yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Melayu yang dituturkan di Singapura, Malaysia, atau Brunei Darussalam. Inilah pentingnya bahasa baku disusun , yang dimana Standarisasi perlu diterapkan dalam penggunaan bahasa Indonesia agar membedakan bahasa-bahasa yang serumpun. Penanda Wibawa, Ahli bahasa dan beberapa kalangan berpendapat bahwa perkembangan bahasa Indonesia dijadikan teladan bagi bangsa lain di Asia Tenggara . Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia lebih wibawa dibanding bangsa lain yang tidak memiliki bahasa resmi sendiri. Kerangka acuan, Hal ini karena bahasa baku merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga layak untuk menjadi acuan berbahasa seseorang. Bila seseorang mampu menggunakan bahasa baku dengan baik, maka orang tersebut dianggap sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Begitu pun sebaliknya, orang yang belum bisa menggunakan bahasa baku dengan baik,akan dianggap belum menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4.
Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis yang berapa kaidah dan aturan yang tetap atau tidak dapat berubah setiap saat
- Sifat kecendekiaannya.perwujudannya dalam kalimat paragraph dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal
- bahasa baku beranggapan adanya keseragaman. proses pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah
5.
sikap kesetiaan bahasa, terungkap jika orang lebih suka memakai bahasanya sendiri serta bersedia menjaganya terhadap pengaruh bahasa asing yang dapat merusak kemandirian bahasanya
-sikap kebanggaan bahasa, jika orang merasa bangga berbahasa dengan baik dan benar karena ia akan dianggap orang yang terpelajar atau golongan yang terkemuka
-sikap kesadaran akan norma dan kaidah bahasa, menggunakan bahasa secara cermat santun dan layak sesuai keperluan komunikasi.
6.
Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi lalu surat menyurat untuk dinas, pengumuman–pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi(instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan dan sebagainya
-wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karya ilmiah
-pembicaraan di depan umum, yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah dan sebagaimana
-pembicaraan dengan orang yang dihormati.
7.
Dalam berkomunikasi tidak resmi seperti percakapan sehari-hari.
8.
Tata bunyi,tata kata,tata kalimat,tata istilah,tata ejaan, tata makna
9.
Benar tidaknya bahasa Indonesia yang kita gunakan tergantung pada benar tidaknya pemakain kaidah besar bahasa, dengan kata lain pemakian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia.
10.
Bahasa ilmu harus lugas langsung mengenai sasaran, dan cermat, menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan . bahasa ilmu bergaya ekonomis, yaitu bahasa ilmu yang berusaha tidak menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang di perlukan. bahasa ilmu bersifat objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan bagi seorang penulis. bahasa ilmi tidak melibatkan perasaan , ilmu itu merupakan hasil dari sebuah pemikiran dan bukan hasil perasaan
AGNES STEFFIARA NAWAN
P17127018002
1.
-Faktor budaya, setiap daerah memiliki perbedaan bahasa dan hidup yang berbeda
-Faktor sejarah, di setiap daerah di Indonesia memiliki kebiasaaan yang berbeda
-Faktor perbedaan demografi, wilayah di daerah pegunungan biasa menggunakan bahasa yang singkat dengan intonasi yang besar
2.
Diglosia adalah suatu situasi bahasa dimana terdapat pembagian fungsional atas variasi bahasa yang ada di masyarakat. Sehingga terdapat perbedaan antara ragam formal dam non-formal
3.
Penulisan karya ilmiah, Penulisan surat dinas, Rapat, Kegiatan surat menyurat antar organisasi atau lembaga.
-Pemersatu
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Hal ini telah termaktub dalam salah satu bunyi Sumpah Pemua, yaitu: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
-Pemberi Kekhasan
Penggunaan bahasa baku dapat menjadi ciri khas bagi setiap penggunanya baik itu individu maupun kelompok.
-Pembawa Kewibawaan
Orang atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam kesehariannya akan diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati.
-Kerangka Acuan
Bahasa baku merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
4.
Ciri ciri kata baku:
-Tidak berubah setiap saat
-Tidak terpengaruh bahasa daerah
-Bukan bahasa percakapan sehari hari
-Tidak terpengaruh bahasa asing
-Tidak memiliki arti yang rancu
5.
Sikap yang baik di dalam berbahasa aku yaitu sikap positif dalam berbahasa,yaitu penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa dan sesuai dengan situasi kebahasaan.
6.
Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal,penggunaan bahasa Indonesia yang baku menjadi pilihan atau prioritas utama dalam berbahasa.
7.
Bahasa tidak baku digunakan dalam kehidupan santai sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga dan teman untuk mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi
8.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang tidak menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi pembicaraan dan tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia
9.
Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks. Berbahasa Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
10.
-Baku. Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikianjuga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
-Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
-Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan padakalimat dapat diukur secara pasti.
-Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.
Nama: Nabila Alya Azzahra
NIM: P17127018011
Jurusan: Ortotik Prostetik
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa?
Faktor lokasi geografis: mempengaruhi dialek warga daerah tersebut.
Faktor sejarah: Indonesia memiliki sejarah kebiasaan dari leluhurnya yang berbeda-beda
Faktor budaya: Setiap daerah pasti memiliki perbedaan bahasa dan perbedaan budaya juga
2. Apa yang dimaksud dengan diglosia ?
Diglosia adalah suatu situasi dimana di suatu tempat menggunakan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat, seperti adanya perbedaan bahasa resmi dan bahasa tidak resmi. Contohnya yaitu dengan menyampurkan dua bahasa, seperti bahasa Indonesia dengan bahasa betawi dalam bahasa sehari-hari
3. Jelaskan fungsi dari penggunaan bahasa baku!
Fungsi pemersatu : menyeragamkan dan mempersatukan masyarakat yang berbeda latarbelakang menjadi penutur bahasa yang sama
Fungsi pemberi kekhasan: membedakan bahasa yang digunakan itu dari bahasa lain. Fungsi ini memperkuat ciri khas nasional bahasa bangsa yang bersangkutan
4. Apa saja yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa?
= Yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa yaitu apabila memiliki sifat kemantapan dinamis berupa aturan yang tidak dapat berubah, memiliki sifat kecendekiaannya terlihat dalam kalimat, penggunaan kalimat ataupun kata-kata yang teratur dan logis, serta memiliki struktur yang seragam
5. Bagaimana sikap yang baik di dalam berbahasa baku?
= Sikap yang baik dalam berbahasa baku yaitu memiliki sikap kesetiaan bahasa, sikap kebanggaan bahasa, sikap kesadaran akan norma atau kaidah bahasa.
6. Dalam kondisi bagaimanakah seseorang harus berbahasa baku?
= Dalam situasi formal tertentu, contohnya: dalam komunikasi resmi (seperti surat menyurat), wacana teknis (laporan resmi dan karya ilmiah), pembicaraan di depan umum, pembicaraan dengan orang yang dihormati
7. Dalam situasi bagaimanakah seseorang boleh berbahasa tidak baku?
= Seseorang boleh menggunakan bahasa tidak baku apabila berkomunikasi dengan teman sebaya atau yang lebih muda dan juga berkomunikasi yang dilakukan pada situasi non formal misalnya di dalam rumah
8. Sebutkan ukuran benar-tidaknya sebuah bahasa!
= Ukuran benar tidaknya sebuah bahasa yaitu apabila mengikuti kaidah tata cara penulisan, pelafalan yang benar, serta kebakuan bahasa tersebut
9. Apa maksud dari pernyataan ‘Berbasalah dengan baik dan benar’?
= Berbahasalah dengan baik dan benar maksudnya yaitu berbahasa dengan mengikuti tata bunyi, tata kata dan tata kalimat, tata istilah, tata ejaan, dan tata makna
10. Bagaimanakah ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?
= Cendikia, lugas dan logis, jelas, padat dan ringkas, formal dan objektif, gagasan sebagai pangkal tolak, penggunaan istilah teknis, konsisten
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa?
- Karena adanya factor budaya : setiap daerah memiliki budaya khas masing-masing dan mempunyai kultur yang berbeda-beda seperti jawa dan papua.
- Karena adanya factor sejarah yang membawa kebiasaan dari pada nenek moyang mereka.
- Karena perbedaan demografi setip daerah memiliki wilayah dan struktur yang berbeda-beda seperti pantai, pegunungan. Yang mempengaruhi kemampuan berbahasa berbeda-beda menyesuaikan lingkungannya.
2. Apa yang dimaksud dengan diglosia ?
- Merupakan situasi Bahasa dimana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi Bahasa atau Bahasa-bbahasa yg ada dimasyarakat. Terdapat perbedaan ragam formal dan resmi dan tidak resmi, maupun non-formal. Diglosia adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat, tetapi masing-masing bahasa mempunyai fungsi atau peranan yang berbeda dalam konteks sosial
3. Jelaskan fungsi dari penggunaan bahasa baku!
- Bahasa baku mempunyai empat fungsi, yaitu pemersatu, penanda pembeda (kepribadian), penambah wibawa dan kerangka acuan. Sebagai pemersatu, bahasa baku mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek, sehingga mereka menjadi satu masyarakat bahasa baku.
4. Apa saja yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa?
- Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu. Tidak mengandung pleonasme (lebih dari yg diperlukan). Bukan untuk Bahasa percakapan sehari-hari. Tidak terpengaruh dengan Bahasa asing. Bahasa baku tidak dapat berubah setiap saat.
5. Bagaimana sikap yang baik di dalam berbahasa baku?
- Mengucapkan kata-kata yg perlu diucapkan, tidak berlebihan dallam menyampaikan sesuatu. Pastikan apa yg kita sampaikan dapat mudah dipahami oleh orang lain. Berbicara sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
6. Dalam kondisi bagaimanakah seseorang harus berbahasa baku?
- Saat berbicara kepada orang dihormati, sebagai pembicaraan teknis, berbicara di depan umum, dan saat berkomunikasi secara resmi.
7. Dalam situasi bagaimanakah seseorang boleh berbahasa tidak baku?
- Saat berbicara dengan orang yang sudah dikenal lama, dan tidak berada dalam acara resmi
8. Sebutkan ukuran benar-tidaknya sebuah bahasa!
- anjuran agar kita "berbahasa Indonesia dengan baik dan benar" dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan "bahasa Indonesia yang baik dan benar" mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
9. Apa maksud dari pernyataan ‘Berbasalah dengan baik dan benar’?
Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang disesuaikan dengan situasi atau konteks. Dapat berupa lawan bicara, tempat pembicaraan, dan sebagainya. Misalnya menggunakan kata 'anda' apabila berbicara dalam acara formal dan menggunakan kata 'kamu' apabila dalam acara informal.
Berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa yang terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). PUEBI yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015 digunakan sejak 30 November 2015 sebagai pengganti EYD.
10. Bagaimanakah ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?
- Lugas dan Logis : bermakna harafiah, sesuai logika – akal sehat
- Jelas : struktur kalimat dan makna yang jelas. ...
- Padat dan Ringkas : gagasan tidak tercampur unsur lain, tidak menggunakan kata berlebihan
NAMA : Aghnaita Haudli Hapsari
NIM : P17127017001
JURUSAN : ORTOTIK PROSTETIK
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa?
- Karena adanya factor budaya : setiap daerah memiliki budaya khas masing-masing dan mempunyai kultur yang berbeda-beda seperti jawa dan papua.
- Karena adanya factor sejarah yang membawa kebiasaan dari pada nenek moyang mereka.
- Karena perbedaan demografi setip daerah memiliki wilayah dan struktur yang berbeda-beda seperti pantai, pegunungan. Yang mempengaruhi kemampuan berbahasa berbeda-beda menyesuaikan lingkungannya.
2. Apa yang dimaksud dengan diglosia ?
- Merupakan situasi Bahasa dimana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi Bahasa atau Bahasa-bbahasa yg ada dimasyarakat. Terdapat perbedaan ragam formal dan resmi dan tidak resmi, maupun non-formal. Diglosia adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat, tetapi masing-masing bahasa mempunyai fungsi atau peranan yang berbeda dalam konteks sosial
3. Jelaskan fungsi dari penggunaan bahasa baku!
- Bahasa baku mempunyai empat fungsi, yaitu pemersatu, penanda pembeda (kepribadian), penambah wibawa dan kerangka acuan. Sebagai pemersatu, bahasa baku mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek, sehingga mereka menjadi satu masyarakat bahasa baku.
4. Apa saja yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa?
- Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu. Tidak mengandung pleonasme (lebih dari yg diperlukan). Bukan untuk Bahasa percakapan sehari-hari. Tidak terpengaruh dengan Bahasa asing. Bahasa baku tidak dapat berubah setiap saat.
5. Bagaimana sikap yang baik di dalam berbahasa baku?
- Mengucapkan kata-kata yg perlu diucapkan, tidak berlebihan dallam menyampaikan sesuatu. Pastikan apa yg kita sampaikan dapat mudah dipahami oleh orang lain. Berbicara sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
6. Dalam kondisi bagaimanakah seseorang harus berbahasa baku?
- Saat berbicara kepada orang dihormati, sebagai pembicaraan teknis, berbicara di depan umum, dan saat berkomunikasi secara resmi.
7. Dalam situasi bagaimanakah seseorang boleh berbahasa tidak baku?
- Saat berbicara dengan orang yang sudah dikenal lama, dan tidak berada dalam acara resmi
8. Sebutkan ukuran benar-tidaknya sebuah bahasa!
- anjuran agar kita "berbahasa Indonesia dengan baik dan benar" dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan "bahasa Indonesia yang baik dan benar" mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
9. Apa maksud dari pernyataan ‘Berbasalah dengan baik dan benar’?
Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang disesuaikan dengan situasi atau konteks. Dapat berupa lawan bicara, tempat pembicaraan, dan sebagainya. Misalnya menggunakan kata 'anda' apabila berbicara dalam acara formal dan menggunakan kata 'kamu' apabila dalam acara informal.
Berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa yang terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). PUEBI yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015 digunakan sejak 30 November 2015 sebagai pengganti EYD.
10. Bagaimanakah ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?
- Lugas dan Logis : bermakna harafiah, sesuai logika – akal sehat
- Jelas : struktur kalimat dan makna yang jelas. ...
- Padat dan Ringkas : gagasan tidak tercampur unsur lain, tidak menggunakan kata berlebihan
Amelia Puspita Sari
P17127018003
Ortotik Prostetik
1. Faktor penyebab timbulnya keberagaman berbahasa adalah
a. faktor budaya, setiap daerah memiliki budaya yang berbeda
b. faktor sejarah, setiap daerah emmiliki kebiasaan turun menurun dari nenek moyang masing-masing dan tentunya berbeda
c. faktor perbedaan demografi, contoh dari perbedaan kebiasaan antara masyarakat yang tinggal di pesisir dan pegunungan. di pesisir cenderung memakai volume suara yang tinggi.
2. Diglosia adalah suatu situasi bahasa di mana terdapat pembagian fungsional atas variasi-variasi bahasa atau bahasa-bahasa yang ada di masyarakat
3. Fungsi penggunaan kata baku
a. pemersatu
seperti tertera pada sumpah pemuda, "berbahasa satu, bahasa Indonesia
b. pemberi kekhasan
jika seorang indivdu memakai bahasa baku dalam sehari-hari, akan membuatnya berbeda dari yang lain (khas)
c. pembawa kewiwabaan
bahasa baku identik formalitas dan kesantunan sehingga bisa dianggap sebagai pembawa kewiwabaan
d. sebagai acuan untuk berbahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan
4. yang menandai baku tidaknya sebuah bahasa seperti dapat terpengaruh bahasa asing, terpengaruh perkembangan zaman, digunakan saat percakapan santai, dan dapat dibuat oleh siapa saja
5. Sikap yang baik di dalam berbahasa baku adalah bangga memakai bahasa baku karena bahasa baku memiliki peran penting terutama dalam bidang pendidikan
6. seseorang harus berbahasa baku ketika kita berbicara dengan orang lebih tua, ketika di depan umum, acara formal
7. seseorang boleh berbahasa tidak baku ketika di acara non-formal, seperti bermain dengan teman sebaya
8. benar-tidaknya sebuah bahasa diukur dari cara komunikasi, yang digunakan apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan atau tidak
9. artinya adalah berbahasa Indonesia sesuai dengan aturan dan konteks kaidah kebahasaan
10. ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
a. cendekia
b. lugas dan logis
c. jelas
d. padat dan ringkas
e. formal dan objektif
f. penggunaan istilah teknis
10. ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
Posting Komentar